Kopilot Lubitz Cari Informasi Bunuh Diri dan Kokpit Pesawat Sebelum Tabrakkan Germanwings
Beberapa hari sebelumnya, kopilot Andreas Lubitz sudah mencari informasi di internet tentang cara kerja pintu kokpit pesawat dan bunuh diri.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Semua rencana sudah disusunnya dalam pikiran, termasuk mencari informasi di internet tentang cara kerja pintu kokpit pesawat dan bunuh diri. Begitu hari-hari terakhir kopilot Germanwings, Andreas Lubitz.
Baca juga: Penumpang Germanwings Menjerit dan Menyebut 'Oh Tuhan.'
Kebenaran itu diungkapkan jaksa Jerman, Kamis (2/3/2015), setelah kotak hitam kedua pesawat yang ditabrakkan Lubitz di cadas Pegunungan Alpen, Prancis, pekan lalu, ditemukan tim investigasi di lapangan.
Jejak pencarian informasi di internet menjadi indikasi kuat pria 27 tahun itu sudah merencanakan pembunuhan massal, terbukti mengunci pintu kokpit dari dalam sehingga kapten tak bisa masuk dan membantingkan pesawat A320 ke gunung. Sebanyak 144 penumpang dan enam awak tewas.
Saat ini petugas forensik telah mengidentifikasi 150 profil genetik dari lebih 2.000 potongan tubuh yang ditemukan di lokasi kecelakaan di Le Vernet, Provence Alpen. Petugas sedang mencocokkan sampel DNA yang disediakan keluarga korban. Proses ini bisa memakan waktu tiga sampai lima minggu, kata jaksa Marseille Brice Robin.
Jaksa Düsseldorf mengatakan penyidik menemukan komputer tablet di flat Lubitz. Penyidik lalu berhasil menelusuri pencarian informasi, yang dilakukan pria penyuka lari maraton itu, dari 16 Maret sampai 23 Maret.
Hasilnya, Lubitz telah mencari tahu "metode medis pengobatan", "cara untuk melakukan bunuh diri" serta "pintu kokpit dan ketentuan keamanan mereka".
Dalam kasus kecelakaan, gugus tugas khusus akan mempelajari prosedur pembukaan pintu kokpit, ujar Menteri Transportasi Jerman Alexander Dobrindt. Maskapai Air France memutuskan sejak Kamis, bahwa di dalam kokpit wajib ada dua orang tanpa terkecuali. (The Telegraph)