Iran Dukung Pemberontak Houthi, AS Tak Akan Tinggal Diam
Pemerintah Amerika Serikat (AS), menyatakan tidak akan berdiam diri melihat Iran membantu kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS), menyatakan tidak akan berdiam diri melihat Iran membantu kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
"Ada, dan jelas, penerbangan yang berasal dari Iran. Setiap minggu ada sekali penerbangan dari Iran, dan kami telah menelusurinya dan kami mengetahuinya," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Asiaone.com, Kamis (9/4/2/105).
"Iran harus mengakui bahwa Amerika Serikat tidak akan berdiam diri sementara wilayah ini menjadi tidak stabil, atau saat orang terlibat dalam perang terbuka lintas batas internasional di negara-negara lain," ujarnya.
Sebuah koalisi yang didukung AS dari negara-negara Muslim yang sebagian besar Islam Sunni dan dipimpin oleh Arab Saudi telah melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi dalam upaya untuk mengembalikan kewenangan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi sebagai pemimpin negara Yaman.
Kelompok Houthi telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, dan menggabungkan kekuatan dengan pengikut mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang digulingkan dalam pemberontakan di tahun 2012.
Riyadh menuduh Teheran, negara yang penduduknya menganut Islam Syiah memberikan dukungan kepada kelompok Houthi. Namun Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif menegaskan pemerintahnya juga berupaya untuk mengakhiri peperangan di Yaman yang telah menewaskan lebih dari 640 orang tersebut.(Asiaone.com)