Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah 15 Tahun Indeks Nikkei Melewati Angka 20.000 Poin

Setelah 15 tahun lalu (sejak April 2000), akhirnya Jumat menjelang jam 10 pagi waktu Jepang indeks Nikkei 225 berhasil melewati angka 20.000 poin.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Setelah 15 Tahun Indeks Nikkei Melewati Angka 20.000 Poin
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Indeks Nikkei melewati angka 20000 pertama kali sejak 15 tahun lalu. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah 15 tahun lalu (sejak April 2000), akhirnya Jumat (10/4/2015) menjelang jam 10 pagi waktu Jepang indeks Nikkei 225 berhasil melewati angka 20.000 poin untuk pertama kalinya. Namun hal itu merupakan hal biasa.

"Biasa naik sampai 20.000 poin walau ditutup 19,907.63. Mengapa? Karena dulu sempat sampai 38.000 poin," kata Ryuji Kitagawa, CEO sebuah perusahaan besar Jepang Trend Japan Co.Ltd khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu(11/4/2015).

Sedangkan Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang, Akira Amari menanggapi bahwa kenaikan indeks Nikkei itu bukanlah mini bubble.

"Tak ada yang perlu ditakuti dengan kenaikan indeks Nikkei ini, bukan bubble mini seperti tahun 2000, ini hanya tanda perekonomian Jepang membaik dan semoga terus membaik," katanya, Jumat (10/4/2015) sore.

Demikian pula Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga, kemarin juga menanggapi santai kepada pers.

"Syukurlah indeks Nikkei membaik setelah dua tahun Pihak Partai Liberal (DPJ) berkuasa ini, semoga ekonomi tambah membaik terus," harapnya.

Berita Rekomendasi

Kenaikan indeks Nikkei bukan hal yang mengagetkan bagi banyak pelaku pasar modal Jepang dan wajar saja jika banyak yang ingin mengambil keuntungan.

"Bukan yang aneh, dan wajarlah kalau mau banyak ambil keuntungan di pasar modal saat ini," ungkap Ayako Sera,   market strategist dari Sumitomo Mitsui Trust Bank, yang selalu memonitor pasar saham Tokyo dengan transaksi   sekitar 474 miliar dolar.

Salah satu yang ikut menarik ke atas indeks Nikkei adalah saham milik Fast Retailing yang memang meningkat tajam diperdagangkan di pasar saham akhir-akhir ini.

"Pada akhir tahun kami perkirakan indeks Nikkei mungkin akan naik ke kisaran 22.000 poin," ungkap Juichi Wako,   senior strategist di Nomura Holdings Inc. Tokyo.

"Salah satu yang meningkatkan indeks saham juga karena transaksi saham Fast Retailing yang menaikkan perkiraan kenaikan net profitnya sampai 20 persen menjadi 120 miliar yen karena penjualan dalam negeri dan luar negeri yang kuat. Bahkan Nomura memperkirakan saham perusahaan tersebut bisa mencapai 55.000 yen per saham dalam 12 bulan mendatang ini.

Di tengah kenaikan harga-harga saham, pembuat obat Jepang justru gerakan sahamnya menurun.

Saham Eisai Co. turun 5 persen, lalu saham Kansai Electric Power Co. turun 2 persen setelah koran Nikkei melaporkan Kansai Electric Power kehilangan kontrak untuk utilities yang lebih murah.

Sementara itu sebuah perusahaan saham Kabu dot com, memberikan bonus bagi para karyawannya hari ini karena dianggap berhasil bekerja dengan baik, memperdagangkan saham dengan baik, sehingga ikut memberikan kontribusi bagi kenaikan indeks nikkei.

Indeks Nikkei ini sebenarnya masih rendah dibandingkan 27 tahun lalu tanggal 29 Desember, dimana indeks sempat mencapai 38.915,87. Namun tahun berikutnya segera turun kembali.

Kenaikan indeks Nikkei saat ini menurut banyak pengamat karena masuknya arus modal global ke Jepang, kinerja perusahaan Jepang yang membaik serta dengan pelonggaran moneter saat ini yang dilakukan pemerintahan Shinzo Abe. Dengan demikian Abenomics berhasil dengan baik memperbaiki ekonomi Jepang saat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas