Pemerintah Jepang Sayangkan Meninggalnya Dua Warga Indonesia di KIFMC
Seorang pejabat pemerintah Jepang sangat menyayangkan kasus meninggalnya dua warga Indonesia dalam operasi yang dilakukan di KIFMC.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pejabat pemerintah Jepang sangat menyayangkan kasus meninggalnya dua warga Indonesia dalam operasi yang dilakukan di Kobe International Frontier Medical Center (KIFMC) antara Desember 2014 hingga Maret 2015. Kedua pasien itu meninggal setelah dioperasi karena hatinya yang semakin memburuk. Total 7 orang dioperasi, 4 meninggal termasuk 2 warga Indonesia, satu anak-anak dan satu orang dewasa.
"Kami menyayangkan meninggalnya dua warga Indonesia tersebut walaupun dalam kondisi sakit berat sekali pun," ungkap sumber Tribunnews.com seorang pejabat pemerintah Jepang yang tak mau disebutkan identitasnya, Senin (20/4/2015).
Oleh karena itu, pihak pemerintah Jepang akan meninjau ulang dukungannya yang semula diberikan kepada KIFMC dalam upaya membuat rumah sakit (rencana) di Sentul Indonesia.
"Ini kasus kematian kurang baik bagi hubungan Indonesia-Jepang walaupun dilakukan rumah sakit swasta di Jepang. Oleh karena itu kini pemerintah Jepang sangat serius mempertimbangan untuk kemungkinan menarik mundur dukungan terhadap rumah sakit tersebut terkait proyeknya di Indonesia," katanya.
Terhadap rakyat Indonesia pejabat tersebut menyatakan rasa belangsungkawa atas meninggalnya dua warga Indonesia tersebut.
Proses penyelidikan dari tim kesehatan independen termasuk dari kementerian kesehatan Jepang sedang dilakukan atas penyebab kematian 4 orang setelah dioperasi rumah sakit tersebut.
Namun dari sumber Tribunnews.com yang lain, tim penyelidik tersebut mengungkapkan kurangnya tenaga kesehatan saat operasi dan persiapan yang tidak mantap saat melakukan operasi terhadap para pasien rumah sakit tersebut. Dengan demikian diperkirakan ada unsur kesalahan.
Secara resmi belum diumumkan penyebab kematian empat orang tersebut.