PM Nepal Akui Kesulitan Membantu Korban di Daerah Terpencil
Perdana Menteri Nepal, Sushil Koirala mengakui sulitnya untuk mengakses daerah terpencil untuk menyalurkan bantuan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Nepal, Sushil Koirala mengakui sulitnya untuk mengakses daerah terpencil untuk menyalurkan bantuan kepada korban gempa.
Sushil mengatakan bahwa saat ini pihaknya sangat membutuhkan tenda, air bersih, dan persedian makanan untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.
"Permintaan minta tolong datang dari mana-mana. Tapi kami tidak mampu melakukan upaya penyelamatan di banyak daerah pada saat yang sama karena kurangnya peralatan dan para ahli," ujarnya seperti dikutip dari Channelnewsasia.com, Selasa (28/4/2015).
Khawatir dengan habisnya persediaan makanan dan air bersih, masyarakat Nepal menyerbu toko-toko di ibukota Kathmandu.
Tiga hari pascagempa, tim penyelamat masih belum bisa mencapai beberapa daerah yang paling terkena dampak gempa. Hal itu dikarenakan rusaknya jalur darat dan minimnya penerbangan ke daerah terpencil.
"Situasi di sini tidak baik. Begitu banyak orang yang kehilangan rumah mereka. Mereka tidak memiliki cukup air atau makanan," kata Prasad Udav Timilsina, pejabat kepala di distrik Gorkha.
"Kami bahkan belum mampu mengobati mereka yang terluka. Kami membutuhkan makanan, air bersih dan obat-obatan ... dan tenda. Regu penyelamat banyak yang datang, tetapi kita perlu bantuan," ujarnya.(channelnewsasia.com)