Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Riset: Semut Api Lebih Jago Menggali Tanah Ketimbang Buldoser

Peneliti di Amerika Serikat (AS) menemukan rahasia sukses semut api, jenis semut yang bisa menggali semua jenis tanah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hasil Riset: Semut Api Lebih Jago Menggali Tanah Ketimbang Buldoser
bbc
Teknik penggalian semut-semut api lebih canggih dari cara kerja mesin-mesin buatan manusia. 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Peneliti di Amerika Serikat (AS) menemukan rahasia sukses semut api, jenis semut yang bisa menggali semua jenis tanah.

Pemindaian tiga dimensi mengungkapkan bahwa serangga ini mampu membangun sarang rumit mereka dengan memanfaatkan butir-butir tanah dalam aneka ukuran.

Dalam temuan yang dimuat di Journal of Experimental Biology, terungkap pula bahwa semut ini mengubah teknik penggalian tergantung dengan jenis tanah di sekitar mereka.

Peneliti utama Profesor Dan Goldman dari Georgia Institute of Technology mengatakan kepada BBC bahwa sementara manusia "menggunakan buldoser untuk menggerakkan tanah", semut-semut api ini dapat membuat struktur bawah tanah yang kompleks dengan menggunakan bagian organ tubuh mereka.

"Mereka lebih canggih dibandingkan alat-alat ciptaan manusia dalam memanipulasi (pasir dan tanah)," kata Goldman.

Spesies yang dipelajari timnya, Solenopsis invicta, juga dikenal sebagai semut api merah, bisa disebut sebagai adalah insinyur yang pintar.

Serangga yang berasal dari Amerika Selatan ini sudah menyebar dan dapat ditemukan di AS, Australia dan Cina.

Berita Rekomendasi

"Mereka menyerang (Amerika Serikat) 80 tahun lalu dan mereka telah menggali sarang dari Georgia hingga ke Los Angeles. Mereka dapat menggali apa saja," kata Goldman.

Metode berbeda

Ia dan timnya menguji kemampuan menggali dengan meletakkan kelompok 100 semut dalam tabung yang berisi tiga macam jenis tanah yang ukuran butiran yang berbeda: kecil, sedang dan besar.

Mereka juga menguji semut-semut itu pada tanah dengan tingkat kelembapan yang berbeda-beda.

Percobaan yang mereka rancang memungkinkan mereka menggunakan sinar x untuk melihat ke dalam sarang semut sementara mereka sedang berkembang selama lebih dari 40 jam.

Rata-rata semut membangun terowongan lebih cepat di tanah yang kasar dan membangun struktur bercabang yang lebih kompleks di tanah kasar yang lebih lembab.

Halaman
12
Tags:
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas