Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien WNI Meninggal, KIFMC Jepang Stop Kerja Sama dengan RS Indonesia

Kami minta KIFMC menghentikan kerja sama dengan rumah sakit Indonesia dan operasi transplantasi hati donor juga sementara dihentikan dulu di KIFMC.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pasien WNI Meninggal, KIFMC Jepang Stop Kerja Sama dengan RS Indonesia
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Rumah Sakit Kobe International Frontier Medical Center (KIFMC), Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Empat dari tujuh pasien yang menjalani operasi transplantasi hati donor di Rumah Sakit Kobe International Frontier Medical Center (KIFMC), meninggal. Tiga di antaranya meninggal sebulan setelah dioperasi. Dari tiga pasien itu, dua pasien adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka adalah pasien kerja sama dengan sebuah rumah sakit di Indonesia.

"Kami minta KIFMC menghentikan kerja sama dengan rumah sakit Indonesia tersebut dan operasi transplantasi hati donor juga sementara dihentikan dulu di KIFMC. Kami sangat menyayangkan kejadian ini," kata sumber Tribunnews.com dari kalangan pemerintah Jepang, Sabtu (9/5/2015).

KIFMC juga telah mengajukan proyek pembangunan pusat medis di Indonesia dengan bantuan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang. Kerja sama tersbeut akan ditinjau kembali oleh pemerintah Jepang khususnya kalangan METI karena adanya kasus ini.

Menurut Direktur KIFMC Tanaka Koichi, tiga pasien yang meninggal 1 bulan setelah operasi, dua orang di antaranya   penyebab kematian karena infeksi yang parah. Tanaka menyebutkan tidak ada masalah dengan operasi.

Namun tim penyelidik independen  Asosiasi Japan Liver Transplant Research yang menyelidiki atas nama Kementerian Kesehatan Jepang, menghasilkan tiga kesimpulan atas operasi tersebut.

Pertama, kurang memadainya tenaga kesehatan saat operasi dan persiapan yang tidak mantap saat melakukan operasi terhadap para pasien rumah sakit tersebut.

Berita Rekomendasi

Kedua, memiliki transplantasi dari donor yang tidak memadai fatty liver berat dalam pemeriksaan.

Ketiga, adanya pengendalian infeksi yang tidak cukup baik. Ada masalah dengan pembedahan.

Laporan tim penyelidik independen jelas-jelas menuliskan bahwa ternyata ada masalah saat operasi transplantasi hati.

Menghadapi laporan hasil penyelidikan tersebut, Tanaka masih tidak percaya kalau ada kesalahan dan akan tetap kerja sama dengan tim investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut adanya perbedaan pendapat ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas