CEO Malaysia Airlines: Kami Sudah Bangkrut
Kami secara teknis sudah bangkrut, dan kondisi ini sudah dimulai jauh sebelum dua insiden tragis pada 2014
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Christoph Mueller, CEO baru Malaysia Airlines, Senin (1/6/2015), mengatakan, maskapai penerbangan itu secara teknis "sudah bangkrut".
Pernyataan itu disampaikan Mueller saat menyampaikan rencananya membenahi maskapai yang sedang jatuh itu.
"Kami secara teknis sudah bangkrut, dan kondisi ini sudah dimulai jauh sebelum dua insiden tragis pada 2014," ujar Mueller merujuk dua tragedi yang menimpa Malaysia Airlines tahun lalu.
Di bawah kendali Mueller, Malaysia Airlines mengambil langkah besar pertamanya dengan memangkas 6.000 posisi di perusahaan itu.
Manajemen perusahaan mengirimkan surat penghentian hubungan kerja untuk 20.000 karyawan, tetapi disusul dengan tawaran kontrak baru bagi 14.000 orang di antara para karyawan itu.
Di bawah kendali Mueller, rencana untuk membenahi Malaysia Airlines akan dimulai pada 1 September mendatang dengan memperkenalkan merek baru. Diharapkan, publik perlahan-lahan bisa melupakan citra tragis pasca-dua kecelakaan maut tahun lalu.
Mueller mengatakan, dia pada tahun ini berencana menghentikan "pendarahan" Malaysia Airlines, menstabilkan bisnis pada tahun depan, dan mulai meningkatkan bisnis pada 2017.
Selain memangkas jumlah karyawan, Malaysia Airlines juga akan menghapus sejumlah rute jarak jauh yang tak menguntungkan. Namun, Mueller belum akan mengumumkan rincian rencana ini demi alasan kompetitif.
Mueller memiliki catatan bagus dalam hal membenahi kondisi kesehatan sebuah maskapai penerbangan. Sebelumnya, Mueller sukses menangani maskapai penerbangan Aer Lingus dari Irlandia dan Sabena dari Belgia.
Di kedua maskapai itu, Mueller juga banyak memangkas tenaga kerja sehingga dia mendapat julukan "The Terminator".(AFP)