Dari 40.000 Korban Gelombang Panas, Lebih dari 1.000 Orang Tewas
Pemerintah Pakistan laporkan pada Rabu (24/6/2015) korban meninggal sudah mencapai 1.011 jiwa.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, KARACHI - Meski gelombang panas di Karachi, Sindh, Pakistan dikatakan sudah mulai mereda, jumlah korban tewas tetap terus bertambah.
Pemerintah Pakistan laporkan pada Rabu (24/6/2015) korban meninggal sudah mencapai 1.011 jiwa.
"Lebih dari 1.000 orang, dari 40.000 korban gelombang panas, meninggal dunia sejak Sabtu (20/6/2015) sore. Di Karachi sendiri korban tewasnya 950 orang dari jumlah tersebut," kata seorang pejabat senior.
Dikatakan mereda sebab menurut situs Dawn.com ada perubahan pola angin yang berdampak pada cuaca panas yang bahkan mencapai 45 derajat Celsius.
Rabu lalu dikatakan suhu maksimum menurun hingga 37 derajat Celsius.
"Hari ini masih lebih baik. Hanya ada 58 korban tewas, dibanding Selasa (23/6/2015) yang jumlah korban tewasnya mencapai 300 orang," ucap perwakilan dari Edhi Foundation, pihak yang menangani jenazah di Karachi.
Oleh TIME dilaporkan bahwa korban tewas kebanyakan warga miskin dan lansia.
Bencana ini tidak hanya menyedot korban jiwa, tetapi juga membanjiri pemerintah Pakistan sejumlah kritikan, lantaran dianggap payah dan lambat dalam mempersiapkan diri dan menangani dampak gelombang panas ini.