Akhirnya 23 Lokasi Industri Revolusi Meiji Jepang Jadi Warisan
Pengakuan tersebut termasuk pula Gunkanjima atau Pulau Pertempuran yang ada di Nagasaki
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -- Akhirnya pihak badan pendidikan dan kebudayaan PBB (Unesco) Rabu lalu (8/7/2017) mengakui 23 lokasi pabrik Jepang yang dibangun jaman revolusi industri Meiji lampau, di delapan perfektur di Jepang, masuk ke dalam Warisan Budaya (Cultural Heritage) dunia.
Pengakuan tersebut termasuk pula Gunkanjima atau Pulau Pertempuran yang ada di Nagasaki. Semula lokasi ini ditentang keras pihak Korea karena di masa lalu di pulau tersebut dilakukan kerjapaksa warga Korea di lokasi pabrik yang ada di pulau tersebut.
Namun setelah negosiasi dengan pihak pemerintah Jepang, akhirnya Korea menyetujui menjadikan pulau tersebut sebagai salah satu dari 23 lokasi yang masuk atau tercatat baru dalam warisan budaya dunia Unesco.
Selain Gunkanjima dengan pabrik batubara Hashima Coal Mine yang telah diakui Unesco, ada pula pabrik Miike Coal Mine di Arao, perfektur Kumamoto yang menyediakan pamfletnya dalam tiga bahasa bagi para wisatawan yaitu bahasa Jepang, Inggris dan bahasa Korea.
Shomi Yamamoto, 27, karyawan pemda Kumamoto merasa senang atas keputusan Unesco tersebut, "Dengan pengakuan bersejarah tersebut kita bis amempromosikan wisata loka ini ke berbagai penjuru dunia keran telah diakui Unesco. Senang sekali kami di sini," paparnya.
Lokasi lain yang diakui Unesco pula adalah Hagi, di perfektur Yamaguchi yang memiliki lima situs termasuk pusat pembakaran reverberatory Hagi.
Kemudian Hashino Blast Furnace di kota Kamaishi, perfektur Iwate, ikut pula diakui Unesco. Dampaknya, kini semakin banyak wisatawan sehingga pemda setempat memperluas lokasi parkir dan memudahkan tujuan ke lokasi dengan bis khusus dari stasiun kereta api JR Kamaishi.
Menyusul galangan kapal angkatan udara Mietsu beserta pusat pelatihannya jaman Edo lalu (1603 - 1868) di kota Saga. Pemda setempat kini membuat teropong khusus agar wisatawan dapat melihat lokasi tersebut yang jauh ke bawah tanah dan laut karena lokasi tersebut kini sudah terpendam ke bawah tanah dan laut.
Pengunjung dapat melihat berbagai penjelasan sehingga diharapkan dapat merasakan bagaimana jaman dulu dengan kapal uap airnya, pelatihan artileri dan lokasi bersejarah di sana yang dipakai kalangan angkatan laut Jepang.
"Rasanya seperti kembali berada di jaman Edo lagi setelah melihat situs bersejarah ini," papar seorang karyawan yang berasal dari Fukuoka khusus datang untuk melihat lokasi bersejarah yang baru diakui Unesco tersebut.
Kemudian di Kagoshima terdapat tiga situs yang diakui Unesco, terpisah satu sama lain. Namun dnegan taksi di sana yang terlatih dan mengetahui tiga lokasi yang kini diakui pihak Unesco, dengan cekatan apabila turis menggunakan taksi, mereka dapat mengantar kita dengan baik ke tiga lokasi bersejarah tersebut.
Kemudian lokasi Yawata Steel Works di Kitakyushu, perfektur Fukuoka yang memiliki beberapa pembatasan. Mengapa? Karena pabrik ini belum lama dibeli dan dimiliki oleh perusahaan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp. yang masih beroperasi di sana.
Meskipun demikian sejak Senin lalu (6/7/2015) pihak Nippon Steel mulai memperkenankan wisatawan hadir dan mengambil foto-foto di sana, dari luar gedung bekas kantor pusat pabrik yang dibangun tahun 1899.
Situs lain di kota Izunokuni, perfektur Shizuoka , pihak pemda menjalankan bis shuttle menghubungkan stasiun kereta terdekat dengan lokasi pabrik pembakaran Nirayama reverberatory setiap hari, akan dimulai tanggal 25 Juli sampai dengan 31 Agustus 2015 sebagai upaya menarik lebih banyak wisatawan datang ke sana.