Pejabat Militer Ketahuan Korupsi, Senjata Tiongkok 'Berkarat'
"Jika kita membiarkan pertumbuhan dan penyebaran korupsi, maka senjata akan berkarat, pilar akan runtuh. Kita akan kalah sebelum berperang,"
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Tiongkok
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Surat kabar resmi militer Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memperingatkan seluruh prajurit dan perwira jangan korupsi. Mereka yang terlibat akan dituntut berat.
Harian Tentara Pembebasan Rakyat, Minggu (2/8/2015), seperti dilaporkan Reuters, menyitir pernyataan tegas Presiden Tiongkok, Xi Jinping atas terlibatnya sejumlah perwira senior dalam kasus korupsi di tubuh militer.
Selain mencopot dan menahan beberapa perwira senior, termasuk dua perwira militer paling senior, Xu Caihou dan Guo Boxiong, mereka juga akan diancam hukum terberat. Demikian Xi mengancam.
Pemerintah Tiongkok mengatakan, Kamis, mereka akan menuntut Guo. Sementara Xu Caihou sudah meninggal karena kanker pada Maret lalu.
"Jika kita membiarkan pertumbuhan dan penyebaran korupsi, maka senjata akan berkarat, pilar akan runtuh. Kita akan kalah sebelum berperang," tulis harian resmi militer RRT, Tentara Pembebasan Rakyat dalam editorial di halaman depan.
"Sejarah telah berulang kali terbukti bahwa jika korupsi tidak dihilangkan, kita akan kalah dengan sendirinya bahkan sebelum perang."
Peristiwa korupsi yang menyeret perwira tinggi seperti Xu dan Guo 'telah mempengaruhi moral para prajurit dan memiliki dampak yang parah pada kepercayaan dan keyakinan para prajurit,' demikian diberitakan surat kabar itu.
Media pemerintah sebelumnya kembali mengingatkan sejarah bagaimana korupsi menjadi alasan utama kekalahan RRT atas Jepang pada tahun-tahun runtuhnya Dinasti Qing.
Tiongkok meningkatkan tindakan tegas dan keras terhadap kasus-kasus korupsi di militer pada akhir 1990-an, bahkan melarang Tentara Pembebasan Rakyat terlibat dalam dunia bisnis.
Namun, analis mengatakan militer telah terlibat dalam transaksi komersial dalam beberapa tahun terakhir karena kurangnya checks and balances.
Pembelian dan penjualan jabatan senior di militer telah menjadi rahasia umum. Dan hal itu telah menghawatirkan dan merusak moral para prajurit muda berbakat RRT.
Presiden Xi Jinping bertekad memberantas korupsi di tubuh militer. Komitmen tersebut adalah bagian dari upaya memodernisasi militer Tiongkok untuk menghadapi kekuatan regional di Laut Cina Selatan.
Komitmen mengentaskan korupsi di tubuh militer muncul beberapa hari setelah Partai Komunis memulai investigasi terhadap bekas Kepala Keamanan Nasional, Zhou Yongkang. Zhou adalah pejabat tertinggi yang menjadi terdakwa korupsi dalam program pemberantasan korupsi pada pemerintahan RRT di bawah kepempimpinan Xi Jinping.
Xi yang berkunjung ke markas besar militer di provinsi Fujian, Kamis (31/7/2015) lalu -- dalam rangka merayakan ulang tahun ke-87 Tentara Pembebasan Rakyat Cina -- memerintahkan prajurit untuk menjalankan tugas utamanya.
"Tekad dan komitmen kami adalah menghukum pelaku praktik korupsi dan mempertahankan citra baik angkatan bersenjata dari awal hingga akhir," cetusnya. (Reuters/AP)