Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga MH370 Tolak Kesimpulan Pemerintah Malaysia

Oleh karena itu mereka meminta agar analisis puing-puing potensial milik MH370 dilakukan oleh otoritas yang tidak memihak.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Keluarga MH370 Tolak Kesimpulan Pemerintah Malaysia
AFP/JUNI KRISWANTO
Anggota keluarga penumpang yang hilang maskapai penerbangan Malaysia AirAsia penerbangan QZ8501 berkumpul di bandara internasional Juanda di Surabaya , Jawa Timur, Minggu (28/12/2014).. Pesawat AirAsia Airbus dengan 162 orang di dalamnya hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura tidak lama setelah tinggal landas pada pukul 05.20 WIB. Posisi terakhir pesawat saat hilang kontak berada di antara Tanjung Pandan (Pulau Belitung) dan Pontianak (Kalimantan Barat).. AFP PHOTO / Juni KRISWANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok keluarga korban tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370, menolak kesimpulan pemerintah Malaysia mengenai puing-puing bagian pesawat yang ditemukan di pulau Reunion, hingga hasil analisa menyeluruh dikeluarkan.

Suara 370, kelompok dukungan internasional keluarga korban MH370, juga menegaskan kecurigaan mereka terhadap penanganan pascahilangnya pesawat yang dilakukan pemerintah Malaysia.

Oleh karena itu mereka meminta agar analisis puing-puing potensial milik MH370 dilakukan oleh otoritas yang tidak memihak.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, sebelumnya mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh para ahli di Prancis, bagian sayap yang ditemukan di Pulau Reunion merupakan bukti fisik pertama bahwa pesawat Malaysia Airlines menemui ajalnya di Samudera Hindia.

"Namun, setelah satu minggu, para ahli lain tidak setuju dengan pernyataan itu," dikutip dari pernyataan Suara 370.

"Tak perlu dikatakan, sebagian besar keluarga telah menolak untuk menerima pernyataan pemerintah Malaysia, dan sedang menunggu analisis yang lebih pasti dan meyakinkan," katanya.

Pesawat berjenis Boeing 777 itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur-Beijing, pada tanggal 8 Maret 2014, dengan membawa 239 penumpang dan awak.

BERITA REKOMENDASI

Pascahilangnya pesawat, pemerintah Malaysia dikecam lantaran lambat untuk melepaskan informasi, dan serangkaian pernyataan yang membingungkan atau bertentangan.

"Hal ini menyebabkan keluarga memiliki keraguan tentang keahlian mereka, kemampuan dan niat."

Pihak berwenang Perancis menolak mengatakan lebih jauh seperti yang diklaim Najib, mereka hanya mengatakan bahwa bagian sayap pesawat tersebut sangat tinggi kemungkinannya milik MH370.(Asiaone.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas