Kelaparan, Motif Ayoub Menembak Membabi Buta Penumpang Kereta Cepat Perancis
Ayoub hanyalah seorang tunawisma di dekat stasiun kereta Gare du Midi, Brussels.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pelaku penembakan di kereta cepat Thalys rute Amsterdam - Paris mengaku aksinya bukan didorong motif terorisme, melainkan hanya karena kelaparan.
Pria bernama Ayoub el Khazzani ini oleh pihak berwajib Eropa dituding sebagai simpatisan ISIS sehingga diserahkan kepada petugas anti-terorisme Perancis untuk diinterogasi.
Namun, identitas itu ternyata sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan motif aksi penembakan yang dilakukannya pada, Jumat (21/8/2015) lalu.
"Saya melihatnya sebagai seseorang yang sakit-sakitan dan berfisik lemah, seperti orang yang kekurangan gizi. Ia sangat kurus dan loyo," kata seorang pengacara yang mewakili Ayoub, Sophie David.
Menurutnya, Ayoub malah bengong ketika dikatakan bermotif teroris. Ketika diinterogasi, Ayoub ditemui hanya mengenakan baju rumah sakit dan celana pendek, serta bertelanjang kaki.
Selama ini, dikatakan oleh Sophie kepada Reuters, Ayoub hanyalah seorang tunawisma di dekat stasiun kereta Gare du Midi, Brussels.
"Ia akhirnya memutuskan untuk menaiki kereta itu lantaran rekan-rekan tunawismanya mengatakan kereta Amsterdam - Paris itu biasanya ditumpangi orang-orang kaya, sehingga ia berharap bisa memberi makan dirinya dan merampok menggunakan senjata api."
Ayoub sebelumnya pernah ditahan atas tuduhan penjualan narkoba di Spanyol dan diduga ia teradikalisasi untuk berjihad saat berada di penjara. Pria Moroko itu juga sempat ke Suriah. (Reuters)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.