Pembunuh Singa Cecil yang Dilindungi Kembali Bekerja, Polisi Berjaga di Luar
Pemburu dan pembunuh singa dilindungi Cecil di Zimbabwe, Walter Palmer, pada Selasa (8/9/2015) lalu kembali membuka klinik giginya
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MINNESOTA - Pemburu dan pembunuh singa dilindungi Cecil di Zimbabwe, Walter Palmer, pada Selasa (8/9/2015) lalu kembali membuka klinik giginya, dijagai pihak kepolisian Bloomington.
Setelah lebih dari dua bulan tak tampak batang hidungnya, Walter yang berprofesi sebagai dokter gigi itu akhirnya muncul sekitar pukul 7.00 waktu setempat di sekitar klinik giginya, di daerah Bloomington, Minnesota, AS.
Menurut laporan NWADG, hari itu Walter terlihat berjalan kaki dari jalanan sekitar kliniknya, yang aksesnya sudah diblokir oleh kepolisian.
Ia lalu dikatakan bertemu dengan petugas keamanan di parkiran mobil kliniknya. Petugas itu kemudian membimbing Walter yang jalan lurus dan cepat menuju pintu masuk kliniknya yang sudah dihiasi berbagai tulisan dari para pemrotes tindakannya.
Dikutip dari USA Today, ketika Walter melintas menuju pintu kliniknya, sejumlah pendemo, aktivis satwa liar, serta wartawan meneriakinya, sedangkan beberapa fotografer mencoba memotretnya.
Deputi kepala kepolisian Bloomington Mike Hartley mengatakan pihaknya akan berjaga di luar klinik untuk memastikan keselamatan Walter, selama awak media masih berkumpul di sana.
Klinik dan kediaman Walter memang jadi sasaran aksi protes publik atas kematian singa Cecil yang dipersalahkan pada pria itu. Namun, ada beberapa pihak yang membela Walter, terutama atas aksi protes yang lama-lama dianggap mengganggu.
"Orang-orang gila di luar sana menuntut agar (Walter) mati, dihukum gantung, dan lainnya. Sungguh gila," ucap warga yang tinggal di sebelah klinik Walter, Stephanie Michaelis. (NWADG/USA Today)