Tanggapi Ancaman ISIS, Menlu Fumio Kishida Minta Perketat Pengamanan di Kedutaan Jepang
Menteri luar negeri Jepang, Fumio Kishida, meminta semua kedutaan Jepang maupun konsulat Jepang di luar negeri untuk memperketat penjagaan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri luar negeri Jepang, Fumio Kishida, Jumat (11/9/2015) meminta semua kedutaan Jepang maupun konsulat Jepang di luar negeri untuk memperketat penjagaan dan meningkatkan pengamanan tempatnya masing-masing seiring dengan munculnya ancaman dari ISIS (Negara Islam Irak dan Syria) lewat media Dabiq Issue No.11 baru-baru ini.
"Kami menginstruksikan peningkatan keamanan untuk semua misi diplomatik di mana pun berada," tekan Kishida kepada wartawan kemarin.
Dia meminta pengamanan diperketat terhadap semua misi diplomatik di luar negeri.
"Kami minta perhatian dengan sangat dan sekaligus menginstruksikan penambahan perangkat tambahan keamanan lebih lanjut," katanya.
Organisasi ekstrimis "negara-negara Islam", melalui jurnal di internet dalam edisi terbarunya, Dabiq, menuliskan ancaman kepada lebih dari 70 negara di dunia, terlebih kepada kedutaan Jepang yang ada di tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Bosnia sebagai obyek penyerangan di masa depan.
Oleh karena itu terlebih kepada tiga negara tersebut Kishida menekankan pula untuk lebih mendapat perhatian dan lebih memperkuat keamanannya masing-masing.