Hanya Kaum Pria yang Boleh Berkunjung ke Pulau Okinoshima Jepang
Okinoshima memang sangat sakral. Tak bisa sembarangan orang masuk ke sana. Kekayaan juga dibiarkan begitu saja
Editor: Dewi Agustina
Perjalanan ke sana dari pelabuhan di Kota Munakata, lalu menuju Pulau Oshima, barulah ke Okinoshima. Jadi tidak bisa langsung ke Okinoshima.
"Anggap sebagai latihan dan penyesuaian diri dulu sebelum menuju ke Okinoshima," tambah Tanii.
Dari Oshima ke Okinoshima pun ombak laut sangat sehingga perjalanan yang cukup berbahaya dan membutuhkan keberanian tinggi berlayar ke sana.
Satu lagi yang menarik. Karena pulau ini dimiliki Tuhan wanita, kepercayaan penduduk setempat, maka wanita dilarang ke sana karena Tuhan wanita itu akan cemburu. Oleh karena itu hanya kelaki saja yang boleh masuk ke Okinoshima. Hal ini terjadi hingga detik ini dan kepercayaan ini dipegang teguh oleh semua penduduknya.
Pada saat pengunjung hadir ke Okinoshima, sesuai tujuan sebagai ziarah sakral, banyak pengunjung lalu mandi di tepi pantai laut sekitar Okinoshima untuk "membersihkan diri" sebelum bertemu sang Tuhan.
Setelah bersih semua lahir dan batin, barulah menuju kuil untuk berdoa, apa pun yang kita inginkan dan terutama untuk kebaikan manusia bersama.
Di sana kita bebas jalan-jalan tetapi tak boleh membawa pulang apa pun karena ditakutkan Tuhan akan marah.
Harta karun yang ada di sana dibiarkan bergeletak di Okinoshima. Dengan semakin populer pulau tersebut, bukan tidak mungkin semakin banyak penjahat hadir ke sana diam-diam untuk mengambil harta tersebut.
"Itu sebabnya kita juga mengantisipasi hal ini kerja sama dengan pasukan bela diri marinir Jepang ada bila dimungkinkan untuk menjaga pulau ini juga dari perairan sekitarnya," tambah Tanii.
Okinoshima juga termasuk dalam perjalanan sejarah Silk Road sehingga peninggalan harta karun dari Timur Tengah seperti dari Irak Iran pun ada di dalam Okinoshima karena pulau ini juga dilewati jalur Silk Road tersebut. Di samping juga kunjungan orang Korea dan Tiongkok di masa lalu sehingga harta karun kedua bangsa itu pun terlihat di pulau itu.
Silk Road adalah jalur perdagangan dan transmisi budaya antar bangsa barat dan timur sejauh kira-kira 6.000 kilometer yang terjadi antara 114 tahun sebelum Masehi sampai dengan tahun 1450. Silk Road tercatat sebagai bagian dari warisan budaya dunia.