Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahanan Anak Dipaksa Makan Kotoran Hewan Demi Hadiah Coklat

"Pada tahap ini kami memiliki pengakuan dari seorang remaja dan dia mengungkapkannya di publik,” kata Gwynne.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tahanan Anak Dipaksa Makan Kotoran Hewan Demi Hadiah Coklat
Net/Tribun Medan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS,COM, AUSTRALIA - Komisioner Anak-anak di NT mendesak dilakukannya penyelidikan atas klaim yang menyebutkan salah seorang staf di rumah tahanan anak Darwin telah memerintahkan remaja disana berkelahi dan memakan kotoran binatang untuk mendapatkan hadiah berupa junk food.

Travis, 15, menjadi penghuni Pusat Penahanan Remaja Don Dale tahun lalu dan mengungkapkan seorang staf telah memerintahkan anak-anak remaja disana berkelahi, pemenangnya akan mendapatkan soft drink dan coklat.

"Anak-anak laki-laki penghuni pusat penahanan itu mendapatkan coklat setiap minggunya,” katanya.

"Jadi mereka ingin mendapatkan coklat ekstra setiap minggunya, para pekerja disana biasanya tidak akan membolehkannya begitu saja jadi mereka harus berkelahi untuk mendapatkan ekstra coklat itu,”

Travis juga mengatakan seorang staf di Don Dale juga mendorong para tahanan untuk memakan kotoran burung dan mereka kemudian mengunggah rekamannya di media sosial lewat aplikasi SnapChat.

" Ada burung merak yang didatangkan dari Penjara Berrimah untuk dihadiahkan di penjara kami dan mereka mulai tinggal di bagian bawah tempat dimana semua anak-anak berkumpul dan kami mulai memberikan mereka makan," kata Travis.

"Pada suatu waktu ada kotoran merak itu ditanah dan seorang remaja ditantang untuk memakan kotoran itu dan mereka merekamnya dan mengunggahnya ke SnapChat kepada semua teman-teman mereka dan mereka memberikan coke dan coklat pada remaja itu,”

BERITA TERKAIT

Komisioner anak NT, Colleen Gwynne menggambarkan tudingan itu sebagai tindakan yang mengerikan dan harus dilaporkan ke polisi.

Dia mendesak dilakukan penyelidikan atas tudingan yang diungkapkan Travis dalam sebuah forum keadilan bagi para aktifis keadilan remaja di Darwin.

"Pada tahap ini kami memiliki pengakuan dari seorang remaja dan dia mengungkapkannya di publik,” kata Gwynne.

"Saya memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti pengakuan itu dan memerintahkan dilakukannya penyelidikan, pertama dengan berbicara langsung pada travis dan kantor saya sudah menghubungi remaja tersebut,”

Namun komisi rumah tahanan Ken Middlebrook yang turut menghadiri forum itu menilai penyelidikan tidak perlu dilakukan kalau Cuma berdasarkan pada tudingan sepihak dari Travis saja.

" Kita sudah memiliki sistem pengawasan yang memadai dan jika memang kenyataannya apa yang dituduhkan anak ini memang benar terjadi, pastinya melalui metode yang berlaku saat ini sudah akan mendengar laporannya, tapi saya tidak mendengar sama sekali laporan semacam itu,”

Tuduhan ini menambah laporan sebelumnya dari Komisioner Anak mengenai terjadinya insiden penggunaan gas air mata di Don Dale tahun lalu.

Gwynne dan pendahulunya Howard Bath menemukan laporan yang diberikan kepada polisi tentang kejadian itu tidak akurat dan menyesatkan.

Polisi mengatakan 5 orang pemuda yang ditahan difasilitas itu melarikan diri dan menyerang staf dengan pecahan kaca, bata da batangan besi.

Laporan dari Komisioner Anak menemukan hanya ada satu orang remaja yang lari dari selnya, setelah pintunya tidak terkunci dengan benar dan staf tidak melakukan tindakan yang diperlukan sebagaimana mestinya untuk mengatasi situasi sebelum akhirnya menembakan gas air mata didalam fasilitas tersebut.

Dari laporan ini komisioner anak merekomendasikan ditingkatkannya pelatihan bagi para staf, kebijakan diperkuat dan pengelolaan krisis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas