Maman: Jangan Hanya Pandang Tragedi Mina Sebagai Kecelakaan
Minimnya petugas dan kurangnya informasi yang menjadikan "tubrukan" antara jamaah yang usai melontar jumrah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi Mina yang terjadi di Jalan (syari') Al'arab 204 dengan korban meninggal 717 dan korban luka-luka 400 orang menambah panjang daftar catatan buruk penyelenggaran haji tahun ini.
Terkait insiden Mina ini, KH Maman Imanulhaq, Anggota Komisi VIII DPR RI menepis jika insiden ini dipicu over capacity.
Sebab, dengan jumlah jamaah yang sama pada tahun lalu, menurut politisi PKB ini, insiden serupa tidak terjadi.
"Secara logis, ini bukan over capacity. Bisa jadi ada faktor lain yang masih kita gali informasi di lapangan", ungkap Maman, Kamis Jakarta (24/9/2015)..
Menurut Maman kejadian Mina pagi ini, karena minimnya petugas dan kurangnya informasi yang menjadikan "tubrukan" antara jamaah yang usai melontar jumrah dengan yang baru mulai masuk lokasi.
Karena itu, Maman menilai Korban beruntun jamaah haji akibat kelalaian ini mestinya jadi bahan evaluasi sehingga insiden Mina tidak terulang lagi.
Beberapa hal yang harus diantisipasi sejak dini, lanjut Maman, adalah sikap jamaah yang sulit diatur dan kapasitas terlalu padat yang dipaksakan.
"Insiden ini jangan hanya dilihat sebagai kecelakaan, harus ada evaluasi dan perbaikan", tegasnya lagi.
Ia menambahkan, ke depan harus diperbaiki sistem pengaturan atau manajemen alur pergerakan jamaah saat ritual melempar jumroh yang kacau saat ini yang tidak menerapkan jalur lambat, jalur sedang, dan jalur cepat.
Tanpa ada kajian serius yang diikuti perbaikan, katanya, acara ritual haji bisa menjadi event sangat berbahaya.
"Satu hal penting adalah kepada masyarakat dan media agar tidak memposting atau menginformasikan peristiwa, data dan fakta yang belum pasti. Karena hanya akan membuat kepanikan bagi jamaah yang lain serta keluarganya di Tanah air," kata Maman.