Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Terakhir Ustaz Dik Dik: Tolong Perhatikan Anak-anak Saya

Aay mengaku tak melihat gelagat aneh atau pun janggal saat bertemu dengan Dik Dik beberapa hari sebelum keberangkatannya bersama istri ke Tanah Suci.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pesan Terakhir Ustaz Dik Dik: Tolong Perhatikan Anak-anak Saya
Tribunnews/Abdul Qodir
Ponpes tempat ustaz Dik Dik mengajar. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Abdul Qadir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga dan kerabat di Tanah Air meyakini empat jemaah haji asal Banjar rombongan Dik Dik Muhammad Tasdik, meninggal dalam tragedi Mina.

Namun hingga kini pemerintah belum melansir keempatnya menjadi korban.

Dik Dik merupakan salah seorang pengajar di Ponpes Persatuan Islam (Persis) Utsman Bin Affan, Bambu Apus, Jakarta Pusat.

Pimpinan ponpes, Aay Muhamad Furkon mengungkapkan, Dik Dik sempat menitipkan pesan kepadanya untuk menjaga rumah dan tiga putranya yang masih duduk di bangku SD, sebelum berangkat ke Tanah Suci.

"Sebelum berangkat, ustaz Dik Dik cuma bilang ke saya, dia pamit dan minta tolong ada santri untuk jaga rumahnya di Depok. Dia juga nitip pesan, tolong perhatikan tiga anaknya. Anaknya cowok semua dan masih kecil-kecil, masih sekolah SD semua," kata Aay saat berbincang dengan Tribun di kediamannya, Bambu Apus, Jaktim, Sabtu (26/9/2015).

Aay mengaku tak melihat gelagat aneh atau pun janggal saat bertemu dengan Dik Dik beberapa hari sebelum keberangkatannya bersama istri ke Tanah Suci.

Berita Rekomendasi

Ia justru yakin pada kemampuan Dik Dik memimpin keluarga besar dari pihak istrinya dari Banjar, Jawa Barat, karena sebelumnya dia telah dua kali melaksanakan ibadah haji saat kuliah di Tripoli, Libia pada tahun 2000.

Mata Aay berkaca-kaca saat mengingat kembali pesan Dik Dik itu.

"Kami masih sedikit menaruh harapan, dia selamat, dia salah seorang kader muda terbaik Persis. Tapi, kalau pun tidak, kami di sini sudah ikhlas. Terutama yang saya pikirkan itu adalah ketiga anaknya, kalau benar nanti jadi yatim piatu," ucapnya.

Aay selaku pimpinan ponpes tempat Dik Dik mengabdi, menyampaikan siap menanggung biaya pendidikan ketiga anak dari Dik Dik dan istri jika nanti orangtuanya benar telah tiada.

"Kami sebagai lembaga dan organisasi punya tanggung jawab moral. Yah, saya ada rencana untuk membantu anak-anaknya, kalau pendidikan mereka sudah pasti," tuturnya.

Diberitakan, Dik Dik Muhammad Tasdik bersama istri, Ira Kusmira dan lima anggota keluarga istri dari Banjar ke Tanah Suci melalui kloter JKS-61 dari Bekasi pada 14 September 2015.

Lima anggota keluarga dari istrinya, yani Atang Gumawang dan istri, Ima Rismawati, Ati Royani, Irfan Firdaus, dan Siska Nur Annisa. Empat orang yang dikabarkan meninggal, Dik Dik dan istri serta Atang dan istri.

Dik Dik Muhammad Tasdik, pria kelahiran Tasikmalaya, 40 tahun, pernah menimba pendidikan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Pasar Minggu, Jakarta, milik pemerintah Arab Saudi.

Ia juga lulusan S1 Ilmu Dakwah Universitas Jamiah Dakwah di Tripoli, Libya pada 2002.

Sejak 2004, ia menjadi pengajar di Ponpes Persis Utsman Bin Affan, Bambu Apus, Jaktim.

Meski berangkat haji bersama rombongan asal Banjar, Dik Dik Muhammad Tasdik dan keluarga tinggal di Perumahan Timah Blok EE 7 RT 1 RW 12, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jabar.

"Sekarang ketiga anaknya sudah dibawa ke Banjar ke tempat kakek neneknya. Dua anaknya yang kecil masih belum mengerti kejadian yang menimpa bapak ibunya. Cuma anak yang pertama, yang kelas 5 SD sudah sedikit mengerti," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas