Rusia Kirimkan Serangan Udara Pertama ke Daerah ISIS di Suriah
Rusia melancarkan serangan udara pertama ke Suriah, khususnya daerah yang dikuasai kelompok bersenjata Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS).
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Rusia melancarkan serangan udara pertama ke Suriah, khususnya daerah yang dikuasai kelompok bersenjata Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS).
Pemerintahan Presiden Vladimir Putin, Rabu (10/1/2015), telah mengantongi izin Majelis Tinggi Rusia untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS di Suriah setelah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, meminta bantuan militer kepada Rusia.
Seorang pejabat AS mengatakan beradasarkan data intelijen, Rusia telah melancarkan serangan udara pertama mereka di Suriah tepatnya di barat kota Homs.
Wilayah tersebut diduduki kelompok pemberontak yang menentang pemerintahan Bashar al-Assad.
Sementara Presiden AS, Barack Obama, mengatakan pihaknya bersedia menjalin kerja sama dengan negara lain untuk menyelesaikan konflik bersenjata di Suriah termasuk Rusia dan Iran.
"Sementara kekuatan militer diperlukan, itu tidak cukup untuk mengatasi situasi di Suriah. Untuk menciptakan stabilitas abadi hanya bisa terjadi ketika rakyat Suriah menempa kesepakatan untuk hidup bersama secara damai," kata Obama dalam Sidang Umum PBB.
"Amerika Serikat siap untuk bekerja dengan bangsa lain termasuk Rusia dan Iran untuk menyelesaikan konflik," sambung Obama.
Dalam kesempatan yang sama ia mengutuk rezim Presiden Bashar al-Assad yang menjatuhkan bom barel terhadap anak-anak tak berdosa di Suriah.
"Assad bereaksi terhadap protes damai oleh meningkatnya represi dan membunuh yang pada gilirannya menciptakan lingkungan perselisihan saat ini," kata Obama merujuk pada perang sipil Suriah dan munculnya kelompok ISIS. Upi.com