PM Malaysia Desak Indonesia Tindak Pembakar Hutan
Najib menyebut kabut asap tahunan itu sebagai sebab memburuknya kualitas udara di Malaysia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mendesak Indonesia menindak pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran hutan dan lahan pertanian di wilayah Kalimantan dan Sumatera.
Kebakaran tersebut telah menyebabkan area di sekitar titik kebaran hingga Malaysia dan Singapura terselubungi kabut asap pekat selama berminggu-minggu.
Sekolah-sekolah di Malaysia pun ditutup pada Senin (5/10/2015) ini dan Selasa besok terkait dampak asap tersebut.
"Mereka (perusahaan perkebunan) yang beroperasi di sana, kami ingin Indonesia mengambil tindakan," kata Perdana Menteri Najib seperti dikutip kantor berita Bernama pada Minggu malam.
Bernama mengatakan, Najib menyebut kabut asap tahunan itu sebagai sebab memburuknya kualitas udara di Malaysia.
Ia juga menambahkan bahwa kabut asap memengaruhi ekonomi, tetapi Najib tidak memberikan rincian lebih lanjut soal itu.
Menurut laporan Bernama, Najib membuat komentar itu saat dalam kunjungan ke Italia.
"Hanya Indonesia sendiri yang bisa mengumpulkan bukti dan menghukum perusahaan-perusahaan yang terlibat," kata Najib.
Kebakaran hutan dan lahan terjadi setiap tahun pada musim kemarau di perkebunan dan lahan gambut di Kalimantan dan Sumatra yang dibersihkan dengan secara ilegal dibakar.
Bencana kabut asap tahun ini telah menjadi salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir, yang telah menyelimuti wilayah luas di Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Hal tersebut telah memicu peringatan kesehatan dan penutupan sekolah berkali-kali, penerbangan juga terkena dampak, dan memaksa puluhan ribu orang mencari perawatan medis karena masalah pernapasan.
Pihak berwenang Malaysia sebelumnya telah memerintahkan sekolah-sekolah ditutup di banyak negara bagian pada hari Senin dan Selasa, menyusul penutupan sekolah sebelumnya bulan lalu, saat tingkat polusi melonjak pada akhir pekan.
Indonesia telah menghadapi tekanan dari negara-negara tetangga untuk mengatasi masalah tersebut sejak pertama kali muncul hampir 20 tahun yang lalu.
Najib mengatakan, tiga negara, yaitu Malaysia, Indonesia, dan Singapura harus bekerja sama merumuskan strategi yang efektif untuk mengatasi bencana lingkungan tahunan tersebut.
Pernyataannya itu menyusul komentar pejabat Singapura minggu lalu yang mengungkapkan ketidaksabaran terhadap Indonesia.
Sumber : AFP