Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Tahun Selamat dari Serangan Boko Haram, Malah Meninggal karena Tragedi Mina

Ia dan keluarganya tiga tahun lalu lolos dari serangan Boko Haram.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tiga Tahun Selamat dari Serangan Boko Haram, Malah Meninggal karena Tragedi Mina
The Express Tribune/AFP

TRIBUNNEWS.COM, NIGERIA - Berhasil menyelamatkan diri dari ancaman militan Boko Haram di negaranya, malah menjadi korban tragedi Mina.

Itulah nasib seorang jemaah haji asal Nigeria, Mudasir Gambo, yang dikatakan malang.

Menurut kisah yang dibagikan pada Reuters, remaja 19 tahun itu dulu sempat berpikir dirinya beruntung.

Ia dan keluarganya tiga tahun lalu lolos dari serangan Boko Haram.

Menyambung itu, Mudasir kemudian memenangkan sebuah tiket naik haji ke Arab Saudi, yang ritualnya dimulai September 2015 lalu.

Namun, justru nyawanya harus terenggut di sana, ketika lebih dari 700 jemaah tewas terinjak di persimpangan jalur menuju Jamarat, tempat ritual lempar jumrah dilaksanakan.

"Sangat mengejutkan. Saya merasa trauma, bingung, dan kosong. Kematiannya meninggalkan celah besar yang tak akan pernah bisa diisi apapun," kata ayah Mudasir, Mallam Sallau Gambo, dengan suara bergetar.

Berita Rekomendasi

Sang ayah bercerita, putranya itu berangkat haji bersama saudaranya, Abubakar, yang memang tinggal di Arab Saudi. Keluarganya khawatir saat Mudasir tidak bisa dihubungi, sampai jasadnya ditemukan di sebuah rumah sakit di Mina.

"Waktu ditelepon, saya berusaha sibuk menenangkan Abubakar, tapi saya tak bisa menahan air mata saya," ucap dia lagi dengan mata yang berkaca-kaca.

Berbeda dengan sang ayah, ibunda Mudasir tidak kuat membahas soal kematian putranya dikenal sebagai anak yang rajin dan pekerja keras. Tiket ibadah hajinya pun diperoleh berkat meraih juara dalam kompetisi nasional membaca Alquran.

"Mudasir pernah mengatakan pada saya untuk menggunakan uang yang dimenangkannya dari kompetisi baca Alquran dan membeli tanah untuk dibangun masjid dan sekolah Islam," kenang sang ayah lagi.

Mallam mengaku, selama ini ia dan keluarganya merasa aman dari ancaman apapun, sampai anaknya meninggal dunia di saat pertama kalinya Mudasir keluar dari Nigeria. (Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas