Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Penyebaran ISIS, PM Inggris Blokir Paspor ke Suriah dan Irak

pemblokiran akan berlaku untuk remaja-remaja yang melakukan perjalanan ke Suriah atau Irak, demi bertempur bersama militan ISIS

Penulis: Ruth Vania C
zoom-in Hindari Penyebaran ISIS, PM Inggris Blokir Paspor ke Suriah dan Irak
Wall Street Journal/Zuma Press
PM Inggris David Cameron 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sebagai strategi melawan penyebaran kelompok ekstremis seperti ISIS, PM Inggris David Cameron berencana akan memblokir paspor remaja Inggris yang melakukan perjalanan ke Suriah atau Irak.

Menurut Reuters, pemblokiran akan berlaku untuk remaja-remaja yang melakukan perjalanan ke Suriah atau Irak, demi bertempur bersama militan ISIS.

Mengumumkan kebijakan baru itu pada Senin (19/10/2015), David berharap hal itu dapat menghentikan remaja-remaja Inggris yang mulai marak teradikalisasi ISIS dan akhirnya ikut berjihad ke Suriah atau Irak.

"Kami paham bahwa ekstremisme sudah menjadi sebuah gejala; ideologi menjadi akar penyebab dan batangnya mulai muncul," jelas David, dilansir Wall Street Journal.

"Jadi kita punya pilihan di sini, apakah kita memilih untuk memandangnya sebelah mata atau keluar dan mengatasinya dengan nilai-nilai masyarakat Inggris," ujarnya.

David juga mengatakan jika seseorang terbukti melakukan tindak terorisme, orang tersebut tidak akan diperbolehkan menangani anak-anak atau orang-orang berkebutuhan khusus.

Dikatakan Reuters, ia juga memberi kesempatan untuk para orangtua yang khawatir anaknya teradikalisasi untuk berjihad, agar mengajukan penarikan paspor anaknya.

Berita Rekomendasi

Tercatat lebih dari 700 warga Inggris melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak dari Inggris sejak konflik di Suriah bermula, serta 157 kasus penangkapan akibat aksi terorisme yang berhubungan dengan Suriah terjadi di Inggris.

Di lain sisi, kebijakan itu juga mengundang kritik, terutama dari organisasi-organisasi Islam yang mengatakan kebijakan tersebut merusak kepercayaan antara komunitas Muslim dan pemerintah Inggris. (Wall Street Journal/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas