Pesawat Airbus A321 yang Jatuh di Mesir Berumur 18 Tahun
A321 yang dioperasikan oleh Metrojet memiliki MSN (manufacturer serial number) 633 dan diproduksi pada 1997
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pabrikan pesawat Airbus mengeluarkan pernyataan resminya terkait kecelakaan yang menimpa salah satu armada pesawat buatannya, A321, yang dioperasikan oleh maskapai Metrojet di Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10/2015).
Menurut Airbus, di situs resminya, A321 yang dioperasikan oleh Metrojet memiliki MSN (manufacturer serial number) 633 dan diproduksi pada 1997, atau pesawat tersebut telah berumur 18 tahun.
Semenjak tahun 2012, A321 tersebut dioperasikan oleh maskapai Metrojet dengan nomor registrasi EI-ETJ.
Menurut data Airbus, pesawat A321 naas tersebut telah memiliki sekitar 56.000 jam terbang dan 21.000 penerbangan. Pesawat ditenagai oleh dua mesin IAE-V2500.
Sesuai dengan ketetapan ICAO (International Civil Aviation Organization) Pasal 13, Airbus akan menyediakan tim penasihat teknis untuk memberikan bantuan penuh terhadap penyelidikan yang dipimpin oleh French Investigation Agency (BEA) atau pihak terkait lainnya.
Diketahui armada A321-200 adalah keluarga jet bermesin ganda Airbus A320 dengan kapasitas 240 penumpang.
A321 pertama dioperasikan pada 1994 lalu dan menurut Airbus, hingga September 2015 lalu sudah terdapat 6.500 keluarga Airbus A320 yang dioperasikan oleh lebih dari 300 maskapai di dunia.
Bodi lebih panjang
Menurut Kapten Pilot Andy Arisasmita yang juga mengoperasikan keluarga pesawat Airbus A320 di salah satu maskapai penerbangan nasional, A321 merupakan varian A320 dengan bodi yang lebih panjang.
"Pengoperasiannya sama saja, hanya beda di limitasi pesawat dan range (daya jelajah), bodi-nya juga lebih panjang (dari A320), lain-lainnya sama," demikian jelas Andy kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.
Karena memiliki bodi yang lebih panjang, Andy mengatakan, kemungkinan terjadi tailstrike akan besar jika pilot tidak familiar. Tailstrike adalah insiden ekor pesawat yang menggesek landasan saat fase take off/landing dilakukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Airbus A321 yang jatuh di Sinai Tengah, Mesir, pada Sabtu (31/10/2015) ternyata pernah mengalami insiden "tailstrike" pada tahun 2001 lalu sesuai dengan database di situs Aviation Safety Network. (Reska K. Nistanto)