'Jika Dia Tidak Diusir, Puluhan Ribu Orang Akan Terinjak-injak di Stade de France'
Baru 15 menit pertandingan berlangsung, terdengar dua ledakan dahsyat dari luar stadion, dan penonton mengiranya ledakan kembang api.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.com - Sedianya, salah seorang teroris dengan rompi berisi bom ingin meledakkan seisi Stade de France, Paris, Perancis.
Beruntung, aksi teroris tersebut berhasil diadang sehingga gagal meledakkan bom di dalam stadion yang saat itu dipadati puluhan ribu penonton.
Demikian kesaksian petugas keamanan bernama Zouheir yang saat itu menjaga gerbang stadion, seperti dilansir MIRROR, Minggu (15/11/2015).
Seperti diketahui, saat kejadian, stadion tersebut tengah menghelat pertandingan sepak bola antara Perancis dan Jerman menjelang Piala Eropa 2016.
Baru 15 menit pertandingan berlangsung, terdengar dua ledakan dahsyat dari luar stadion, dan penonton mengiranya ledakan kembang api.
Zouheir mendapati pria tersebut mengenakan rompi bahan peledak saat di gerbang masuk stadion.
Kemudian, Zouheir 'mengusir' pria mencurigakan tersebut dari gerbang stadion.
Teroris itu lalu meledakan bom saat Zouheir tengah melapor ke sekuriti lain di gerbang stadion.
Seorang petugas kepolisian menduga teroris tersebut ingin meledakkan bom di dalam stadion.
Dengan ledakan tersebut, imbuhnya, teroris ingin memicu kepanikan yang membuat penonton bisa terinjak-injak.
Punya tiket pertandingan
Pelaku serangan bom di Paris pada Jumat (13/11/2015) ternyata punya tiket pertandingan persahabatan antara Timnas Prancis dan Timnas Jerman di Stadion Stade de France.
Hal ini diketahui dari salah satu pihak keamanan yang melakukan penggeledahan.
The Wall Street Journal memberitakan, setidaknya ada satu pelaku bom bunuh diri di luar Stade de France memiliki tiket pertandingan pemanasan jelang Piala Eropa 2016 itu.