Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polandia Enggan Terima Pengungsi Akibat Teror Paris

Pascatragedi Paris, Polandia memutuskan tidak akan menerima pengungsi melalui program relokasi pengungsi yang diajukan Uni Eropa (UE).

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polandia Enggan Terima Pengungsi Akibat Teror Paris
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Karangan bunga duka cita dikirimkan dari pihak Kedubes Rusia untuk Indonesia menyusul serangan pengeboman dan penembakan di Paris, Perancis yang menewaskan 150 orang lebih 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pascatragedi Paris, Polandia memutuskan tidak akan menerima pengungsi melalui program relokasi pengungsi yang diajukan Uni Eropa (UE).

Dalam pernyataan Menteri Hubungan Eropa Konrad Szymanski, dikatakan Polandia tidak akan ikut berpartisipasi dalam program rencana relokasi pengungsi yang UE canangkan.

Program tersebut mengusung rencana agar 160 ribu pengungsi yang sudah masuk wilayah Eropa melalui Yunani dan Italia ditempatkan secara merata di 28 negara anggota UE.

Keputusan itu dikatakan atas pertimbangan terjadinya serangan teror di Paris, Prancis, yang menewaskan lebih dari 120 orang pada Jumat (13/11/2015) lalu.

"Keputusan komite Eropa, yang (Polandia) kritik, soal relokasi pengungsi dan imigran ke semua negara anggota UE memang bagian dari hukum yang berlaku di Eropa," tulis Konrad pada situs wPolityce.pl.

"(Namun,) setelah peristiwa tragis di Paris, (Polandia) tak lagi melihat kemungkinan untuk mengikutinya secara politik," tambahnya, dikutip The Guardian.

Berita Rekomendasi

Menurut The Independent, pada September 2015 lalu, pemerintah Polandia telah mendukung rencana UE untuk menampung pengungsi yang jumlahnya dibagi rata untuk tiap negara UE.

Jika mengikut rencana tersebut, Polandia rencananya akan menampung sekitar 4.500 pengungsi.

"Keputusan komite UE memang berlaku untuk tiap negara anggota UE, namun implementasinya menjadi sulit untuk dibayangkan sekarang ini. Harus menunggu respon dari Mahkamah UE dan (pemerintah Prancis)," sebutnya lagi. (The Independent/The Guardian)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas