Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Orang Diduga Pendukung ISIS Tikam Guru Yahudi di Prancis

Seorang guru sekolah Yahudi dikabarkan menjadi korban penikaman di Prancis oleh tiga pelaku yang dikatakan mendukung ISIS.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tiga Orang Diduga Pendukung ISIS Tikam Guru Yahudi di Prancis
The Guardian/AFP/Getty Images/Boris Horvat
Kepolisian mengamankan area Marseille, lokasi di mana seorang guru sekolah Yahudi ditikam oleh sejumlah orang yang dikatakan sebagai pendukung ISIS, Rabu (18/11/2015). (The Guardian/AFP/Getty Images/Boris Horvat) 

TRIBUNNEWS.COM, MARSEILLE - Seorang guru sekolah Yahudi dikabarkan menjadi korban penikaman di Prancis oleh tiga pelaku yang dikatakan mendukung ISIS.

Sang guru ditikam menggunakan senjata tajam saat sedang berjalan di pinggir jalan pada Rabu (18/11/2015), oleh tiga orang yang mengendarai dua sepeda motor.

Insiden tersebut terjadi di pusat kebudayaan Yavne, sebuah sekolah Yahudi yang juga dijadikan sebuah sinagoga di Marseille, Prancis. Korbannya adalah seorang berusia 57 tahun.

Menurut The Guardian, satu dari ketiga pelaku tiba-tiba menghampiri guru tersebut, memperlihatkan sebuah gambar dari sebuah ponsel, dan bertanya apakah ia seorang Yahudi, sebelum akhirnya menyerang guru tersebut.

Gambar yang diperlihatkan adalah foto militan Islam Prancis yang dikatakan pernah melakukan serangan di Prancis pada 2012 lalu, Mohamed Merah.

Dikutip dari Huffington Post, ketiga pelaku dikatakan mengenakan pakaian berlogo ISIS.

"Tiga orang menghampiri, mengancam, dan menikam korban pada bagian lengan dan kaki. Aksi mereka lalu terganggu oleh kedatangan sebuah mobil, sehingga mereka kemudian kabur," ucap Jaksa Brice Robin.

Berita Rekomendasi

Akibatnya, sang guru mengalami luka serius yang tidak mengancam nyawa dan langsung dilarikan ke rumah sakit, sembari petugas berwajib mencaritahu siapa dan keberadaan pelaku penikaman itu.

Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang timbul pascatragedi Paris, yang membuat Prancis dan negara-negara lain memperketat pengamanannya. (The Guardian/Huffington Post)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas