Italia Siaga Penuh Setelah Terima Laporan FBI soal Ancaman Teror
Tapi situasi ini tidak meresahkan Emilio D’Adamo, seorang wisatawan dari Roma.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Polisi Italia telah meningkatkan keamanan di sekitar gedung-gedung publik setelah menerima laporan tentang kemungkinan serangan di sana menyusul pembunuhan massal pekan lalu di Paris.
Pihak berwenang Kamis (19/11) mengatakan mereka telah menerima peringatan dari FBI bahwa Basilika Santo Petrus di Vatikan dan Katedral Milan dan teater La Scala mungkin menjadi sasaran, demikian juga restoran dan tempat-tempat ibadah.
Vatikan pada hari Kamis (19/11) memasang pohon Natal tahun ini - hadiah dari Jerman, tanah air Paus Benediktus. Pohon setinggi 30 meter itu akan diresmikan pada awal Desember.
Persiapan Italia untuk hari raya Kristen terbesar ini dimulai di tengah pengamanan yang ketat, menyusul serangan teroris Jumat di Paris.
Tapi situasi ini tidak meresahkan Emilio D’Adamo, seorang wisatawan dari Roma.
"Malah baik ada kehadiran polisi dan keamanan yang lebih besar. Tapi saya pikir mereka tidak akan menyerang Vatikan. Itu seperti akan menyerang Mekah. Itu akan keterlaluan," katanya.
Vatikan mengatakan rencana Paus Fransiskus untuk mengunjungi Republik Afrika Tengah pekan depan tidak berubah.
Juru bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan mereka memantau situasi.
“Seperti yang dilakukan setiap orang bijak, kami sedang memantau situasi dan kami akan melihat apa yang terjadi, tapi kami masih berencana untuk pergi ke Afrika Tengah. Saya berharap kami akan mendapati situasi yang baik dan mereka mengatakan selamat datang,” jelasnya.
Juru bicara Vatikan itu juga mengatakan Paus ingin membawa pesan perdamaian dan rekonsiliasi ke Republik Afrika Tengah, negara di mana konflik antara Muslim dan Kristen sedang berlangsung. Paus juga akan singgah di Kenya dan Uganda.
Pada hari Minggu, Sri Paus mengutuk serangan Paris, mengatakan bahwa menggunakan nama Allah untuk membenarkan kekerasan adalah penghujatan.
Dalam khotbah mingguannya pada hari Rabu, Paus mengatakan pintu gereja akan tetap terbuka, meski ada ancaman.
Italia pada Kamis menaikkan tingkat kewaspadaan keamanan menjadi level dua, peringatan tertinggi dengan tidak adanya serangan langsung. [as]