Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita yang Meledakkan Dirinya Saat Digerebek Polisi Perancis Dikenal Suka Pesta dan Mabuk-mabukan

Menurut teman-temannya, Ait Boluahcen dikenal suka pesta dan mabuk-mabukan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Wanita yang Meledakkan Dirinya Saat Digerebek Polisi Perancis Dikenal Suka Pesta dan Mabuk-mabukan
Mirror.co.uk
Hasna Ait Boulahcen, wanita militan yang meledakkan diri dalam penyergapan di Paris dulu dikenal suka pesta dan mabuk-mabukan. 

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Hasna Ait Boulahcen (26), wanita militan yang meledakkan diri saat digerebek polisi Perancis, dulu dikenal bukan sebagai gadis yang religius.

Menurut teman-temannya, Ait Boluahcen dikenal suka pesta dan mabuk-mabukan.

"Kami kerap mengunjungi sebuah klub di Jerman yang hanya 10 menit dari rumah. Kami mengunjungi klub itu karena menjual alkohol murah," kata Amin Abou (26), yang pernah tinggal dengan Ait Boulahcen di kota Creutzwald, daerah yang berbatasan dengan Perancis.

Menurut dia, Ait Boulahcen tinggal di kota Creutzwald selama dua bulan, dua atau tiga tahun yang lalu. Dia tidak bekerja ataupun kuliah.

"Dia suka pesta dan pergi ke klub," lanjut Abou.

"Dia minum alkohol dan merokok, serta kerap bepergian dengan banyak pria berbeda. Dia punya reputasi jelek. Dia punya banyak pacar, tetapi tak satu pun yang serius," beber dia.

Abou melanjutkan, Ait Boulahcen terbilang sebagai perempuan yang punya masalah dengan keluarga. Dia tidak memiliki sahabat karib dan tidak tinggal bersama ibunya.

BERITA REKOMENDASI

Teman Ait Boulahcen lainnya, Mattius Jacques (24), mengatakan, wanita ini dulunya hidup normal layaknya gadis di Barat.

"Dia memakai pakaian (ala budaya) Barat, tak pernah mengenakan hijab. Dia tidak pernah pergi ke masjid atau shalat. Dia tidak pernah berbicara tentang berita atau Palestina atau apa pun," kata Jacques.

Ait Boulahcen diyakini sepupu dari otak penyerangan Paris, Abdelhamid Abaaoud.

Boulahcen, ibunda Ait Boulahcen, bersikeras bahwa putrinya adalah korban "pencucian otak" ISIS.

"Anak adik saya yang mencuci otak dia," katanya.


Dia tidak menyangka putrinya bergabung dengan kelompok militan ISIS dan menjadi gila dengan melakukan aksi bunuh diri.

Sumber : The Mirror

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas