Al-Qaida dan ISIS Bersaing, Ini Buktinya
Kedua kelompok ini sama-sama mengikrarkan diri berperang dengan barat dan berkomitmen untuk kebangkitan kekhalifahan Islam.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Al-Zarqawi tewas dalam serangan udara AS pada tahun 2006. Meskipun demikian,sampai hari ini tokoh itu dipandang sebagai pendiri kelompok ISIS.
2. Pecah
Pada tahun 2013, pemimpin ISIS, Abu bakar al-Baghdadi mengubah nama kelompoknya menjadi negara Islam Irak dan Levant (ISIL), menyatakan kekuasaannya di Irak dan Suriah.
Abu Mohammed al-Golani, pemimpin terdepan Nusra, afiliasi al-Qaida Suriah, menolak mengikutinya dan bersumpah kepada al-Zawahri, untuk memerintahkan al-Baghdadi membatasi operasinya ke Irak.
Al-Baghdadi menolak. Dan pada 2014, Nusra dan kelompok ISIS telah berperang satu sama lain di Syria Utara.
Perpecahan pun terjadi di seluruh dunia Muslim, dengan afiliasi al-Qaeda di Yaman dan Afrika Utara tetap setia kepada al-Zawahri.
Sementara yang lain berjanji setia kepada kelompok ISIS.
3. Perbedaan
Kedua kelompok ingin mengakhiri pengaruh dunia Barat di Timur Tengah. Selian juga ingin menyatukan umat Islam di bawah Khalifah transnasional yang diatur oleh satu hukum dari hukum Islam.
Tapi kedua kelompok ini terbagi atas taktik dan strategi.
Bin Laden percaya bahwa menyerang Amerika Serikat akan melemahkan dukungan dari negara-negara Arab untuk menggulingkan mereka.
Di bawah al-Zawahri, afiliasi al-Qaida lokal telah berusaha untuk mengeksploitasi pasca kekacauan Arab Spring--dengan bersekutu dengan pemberontak dan suku-suku lain.
Tapi sayang, bin Laden terbunuh dalam penggerebekan AS di Pakistan pada tahun 2011 lalu. Ditunjuk penggantinya, yakni al-Zawahri.
Kelompok ISIS, di sisi lain, mulai dengan merebut dan menguasai wilayah di Siria dan Irak.