Toshiba Jepang Dapat Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Cirebon
Toshiba Corporation berhasil memperoleh proyek pasokan turbin khusus untuk pembangkit listrik tenaga batubara, perluasan proyek di Cirebon.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toshiba Corporation berhasil memperoleh proyek pasokan turbin khusus untuk pembangkit listrik tenaga batubara, perluasan proyek di Cirebon, dengan total biaya 2 miliar dolar AS.
"Turbin khusus ultra 1.000 MW STG (super-critical steam turbine and generator) untuk perluasan proyek pembangkit listrik tenaga batubara diberikan kepada Toshiba Corporation," ungkap sumber Tribunnews.com, Rabu (25/11/2015).
Toshiba, bersama Mitsubishi Hitachi Power Systems, Ltd dan Hyundai Engineering & Construction Co.Ltd, merupakan anggota konsorsium EPC (Engineering, Procurement and Construction) yang menerima surat keputusan pengerjaan proyek tersebut dari PT Cirebon Energi Prasarana (CEPR), yang mengkonfirmasikan pasokan peralatan pembangkit listrik tersebut.
"Oleh karena itu STG Toshiba akan memasok dan memasang turbin nya yang merupakan kategori kelas output terbesar di dunia sekaligus memiliki efisiensi terbaik pula saat ini," tambahnya.
Pembangkit listrik tenaga batubara di Cirebon, Jawa Barat diputuskan memulainya pada bulan Juli 2012 dan dioperasikan oleh PT Cirebon Electric Power yang merupakan investasi dari Marubeni Corporation serta rekan-rekannya.
Sedangkan proyek ekspansi ini dikerjakan perusahaan gabungan CEPR yang diinvestasikan modal dari Marubeni, PT Indika Energy Energy Tbk, Korean Samtan Co. Ltd., Korea Midland Power Co., Ltd. dan Chubu Electric Power Co, Inc.
Perusahaan tersebut akan membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tersebut dan diperkirakan selesai serta dioperasikan tahun 2020.
Pada saat dioperasikan tahun 2020 akan menjadi pembangkit listrik batubara terbesar di Indonesia dengan kapasitas 1.000 MW.