Dua Wanita Jepang Minta Kembalikan Kartu Keamanan Sosial Warga
Penipuan berkedok meminta kartu MyNumber baru terjadi November lalu di Kota Itami Perfektur Hyogo.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penipuan kartu MyNumber Jepang (kartu keamanan sosial) untuk permintaan uang sudah pernah terjadi Oktober lalu.
Tetapi penipuan berkedok meminta kartu MyNumber baru terjadi November lalu di Kota Itami Perfektur Hyogo.
"Bulan November dua orang wanita usia 60 tahunan mendadak mendatangi sebuah rumah di Kota Itami Perfektur Hyogo, berpura-pura sebagai petugas pemda dan berhasil mendapatkan kartu MyNumber seorang wanita usia 63 tahun di sana," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (4/12/2015).
Wanita usia 63 tahun itu mengakui dia baru saja menerima amplop kartu MyNumber untuk lima anggota keluarga dalam satu amplop tersebut tanggal 29 November 2015.
Kemudian keesokan hari 30 November 2015 dua wanita mendatangi rumah wanita usia 63 tahun itu berpura-pura sebagai petugas pemda meminta balik kartu MyNumber tersebut dengan alasan ada kesalahan cetak.
Akhirnya sang wanita 63 tahun memberikan kartu MyNumber tersebut kepada sang penipu dua wanita usia 60 tahunan.
Curiga dengan hal tersebut sang wanita 63 tahun barulah melaporkan kejadiannya kepada polisi tanggal 2 Desember lalu dan polisi langsung mengusut lebih lanjut kasus tersebut.
"Ini kasus pertama kali di Jepang pengambilan kartu MyNumber oleh penipu, bukan minta uang," kata sumber itu lagi.
Kartu MyNumber menuliskan 12 digit nomor identifikasi keamanan sosial semua warga yang membayar pajak dan tinggal di Jepang, termasuk warga asing yang terdaftar resmi di Jepang.
Kartu ini disebarluaskan mulai Oktober 2015 dan masih berlangsung hingga kini. Koresponden Tribunnews.com Tokyo juga baru menerima kartu ini, Kamis (3/12/2015) kemarin.
Bertuliskan selain nomor pribadi kita, juga nama lengkap kita baik alfabet maupun kanji atau katakana, tanggal lahir, tanggal cetak kartu, jenis kelamin, serta siapa yang menerbitkan (nama wali kota).