Eksekusi Ulama Syiah, Jerman Ancam Batalkan Penjualan Senjata ke Arab Saudi
Sigmar mengatakan sejauh ini persenjataan kemiliteran yang dijual itu digunakan oleh kemiliteran Arab Saudi.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Akibat mengeksekusi mati ulama Syiah, Jerman mengancam akan membatalkan penjualan senjata ke Arab Saudi.
Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel mengatakan akan mempertimbangkan kembali kesepakatan penjualan persenjataan militer dengan Arab Saudi.
Senin (4/1/2016), Sigmar yang juga menjabat sebagai Menteri Ekonomi Jerman, mengatakan akan meninjau ulang kembali kesepakatan itu.
"Kami jadi harus meninjau ulang apakah nantinya sebuah langkah kritis akan diambil atas persenjataan kemiliteran ini," katanya.
Dikutip RT News, Sigmar mengatakan sejauh ini persenjataan kemiliteran yang dijual itu digunakan oleh kemiliteran Arab Saudi.
"Tampaknya tepat untuk tidak menjual tank perang atau senapan G36 pada Arab Saudi," ucap dia lagi.
Industri kemiliteran Jerman memang menjadi satu dari beberapa pemasok persenjataan terbesar di dunia, bersama AS, Rusia, Tiongkok, dan lainnya.
Arab Saudi pun menjadi pelanggan setia persenjataan buatan Jerman.
Namun, akhir-akhir ini dikatakan Jerman selalu menolak pemesanan dari Arab Saudi, karena khawatir persenjataan mereka disalahgunakan.
Keputusan untuk meninjau ulang itu datang setelah Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama penting Syiah, yang meretakkan hubungannya dengan Iran. (Sputnik News/RT News).