Walikota Jepang Berharap Sebarkan Informasi Tsunami Buat Masyarakat Indonesia
Walikota Hirogawa Toshiki Nishioka yang ada di perfektur Wakayama Jepang ingin sekali mempopulerkan informasi Tsunami
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Walikota Hirogawa Toshiki Nishioka yang ada di perfektur Wakayama Jepang ingin sekali mempopulerkan informasi Tsunami kepada masyarakat Indonesia seiring dengan penetapan tanggal 5 November sebagai Hari Tsunami Dunia oleh PBB nanti nya.
"Kita akan kirimkan panel-panel penjelasan mengenai tsunami dan film tiga dimensi CD dengan teks bahasa Indonesia agar bisa dimengerti orang Indonesia," papar Nishioka khusus kepada Tribunnews.com sore ini (21/1/2016).
Selain itu berdasarkan kesepakatan bersama 16 Januari 2016 dengan Kepala Museum Tsunami Aceh yang datang ke Hirogawacho baru-baru ini, satu tempat khusus akan disediakan di dalam Museum Tsunami Aceh tersebut sebagai tempat penjelasan dari Jepang mengenai tsunami.
"Kita senang sekali ada kerjasama ini dan penyediaan tempat bagi Jepang untuk menjelaskan mengenai tsunami kepada masyarakat Indonesia nantinya dan berharap hal ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia belajar dari pengalaman Jepang mengantisipasi tsunami selama ini," katanya.
Diperkirakan sekitar April nanti mungkin Nishioka bersama timnya akan berkunjung ke Aceh, pertama kali ke Indonesia nantinya, untuk meninjau langsung daerah yang pernah tertimpa tsunami di Aceh tahun 2004.
"Belajar dari pengalaman kami di desa Inamura Hirokawacho, sampai sekarang terselamatkan tsunami karena sejak tahun 1854 masyarakat setempat telah membentengi diri dengan tembok setinggi lima meter untuk mengantisipasi apabila datang tsunami, sehingga saat tsunami datang lagi tahun 1946, warga Inamura Hirokawacho khususnya terselamatkan dari bencana alam tersebut," ujarnya.
Nishioka juga berencana untuk memasukan robot ke dalam museum tsunaminya di Inamura, di mana bisa bicara bahasa Indonesia juga sehingga diharapkan dapat membantu tamu yang datang dari Indonesia.
Demikian pula informasi dalam bahasa Indonesia di situs Hirokawa akan ditampilkan apabila anggarannya disetujui pihak Pemerintah pusat Jepang.
"Moga saja semua berjalan lancar sehingga bahasa Indonesia bisa dipakai dalam robot dan info semua mengenai Hirokawacho serta tsunami juga bisa ditampilkan di situs kami juga dalam bahasa Indonesia."
Saat ini, lanjutnya, ada satu orang Indonesia sebagai pemagang di perkebunan jeruk di Hirokawacho dan ini tahun keduanya kemungkinan balik ke Indonesia karena visa berakhir.
Hirokawacho terkenal dengan Mikan (jeruk) manisnya yang bernama Arita. Tribunnews.com yang pernah mencoba jeruk itu memang enak sekali, bukan hanya manisnya dan kesegarannya saja, tetapi enak juga dikunyah saat masuk ke dalam mulut kita.
"Panen berakhir pertengahan Desember jumlahnya tidak banyak, jadi konsumsi dalam negeri Jepang saja sudah tersebar luas dan laku keras langsung habis. Jadi sulit mungkin di ekspor karena keterbatasan itu."
Nishioka berharap masyarakat Indonesia yang berada di Jepang mungkin bisa hadir ke kotanya untuk melihat Inamura serta lokasi bersejarah yang berhasil menangkal datangnya tsunami di masa lalu.