Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar SMP Jepang Bunuh Diri karena Tak Dapat Surat Rekomendasi Karir dari Guru

Seorang pelajar SMPyang meninggal bunuh diri 8 Desember 2015 malam hari, ternyata karena tak mendapat surat rekomendasi dari gurunya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pelajar SMP Jepang Bunuh Diri karena Tak Dapat Surat Rekomendasi Karir dari Guru
Mainichi
Kepala sekolah SMP di Hiroshima Hiroshi Sakamoto (kanan) dan Pimpinan Dewan Pendidikan kota Hiroshima. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pelajar SMP kelas tiga usia 15 tahun yang meninggal bunuh diri 8 Desember 2015 malam hari, ternyata karena tak mendapat surat rekomendasi dari gurunya untuk karir masa depannya.

"Ada laporan guru bahwa anak itu pernah melakukan mambiki (mengutil, mencuri) dari sebuah konbini (convenient store) di Hiroshima," kata Kepala sekolah SMP di Hiroshima Hiroshi Sakamoto kepada pers, Rabu (9/3/2016).

Laporan setebal 50 halaman dibuat kepala sekolah tersebut dipresentasikan pula kepada Dewan Pendidikan Kota Hiroshima dan di dalamnya menuliskan pengakuan adanya kurang klarifikasi dengan baik antar guru sehingga terjadilah kasus bunuh diri ini.

Surat murid SMP tersebut sebelum bunuh diri menuliskan kesalahan gurunya, "Saya konsultasi juga tak didengar guru, saya benci guru itu," tulis siswa tersebut.

Surat rekomendasi guru biasanya diberikan kepada lulusan SMP yang mau melanjutkan ke SMA atau yang mungkin mau melanjutkan karir hidupnya yang lain. Namun guru yang bersangkutan tidak mau memberikan surat rekomendasi tersebut sehingga sang murid nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Kasus ini menjadi populer di Jepang karena pihak sekolah melalaikan tugasnya untuk membimbing dan memberikan solusi semua keluhan murid sekolah, sehingga sang murid tersebut bunuh diri.

BERITA REKOMENDASI

Kejadian mengenaskan ini di daerah Fuchu-cho Hiroshima, membuat pihak sekolah meminta maaf kepada keluarganya.

Sampai detik ini belum terdengar tuntutan hukum keluarga kepada pihak sekolah yang salah dalam membimbing muridnya.

Laporan tersebut juga mengungkapkan adanya laporan dokumen palsu yang dibuat seorang guru sehingga pihak guru lain salah mengambil antisipasi terhadap murid tersebut yang akhirnya bunuh diri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas