Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komentari Teror Brussels, PM Australia Puji Toleransi Islam di Indonesia

PM Turnbull menyampaikan analisa intelijennya itu dalam pidato di Institut Lowy di Sydney.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Komentari Teror Brussels, PM Australia Puji Toleransi Islam di Indonesia
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (kiri) menyapa masyarakat di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Kamis (12/11/2015). Mengunjungi Pasar Tanah Abang merupakan rangkaian kunjungan pertama kali Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull ke Indonesia setelah menjabat Perdana Menteri menggantikan Tony Abbott. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, memperingatkan bahwa anggota kelompok ISIS menggunakan krisis pengungsi untuk mengirim mata-mata teroris ke Eropa.

PM Turnbull menyampaikan analisa intelijennya itu dalam pidato di Institut Lowy di Sydney.

PM Turnbull mengatakan, serangan teror baru-baru ini di Brussels menyoroti "perbatasan yang keropos" di Eropa dan lantas memuji pendekatan ketat Australia pada pengawasan perbatasan.

"Untuk semua maksud dan tujuan, tak ada batas-batas internal di Eropa dan perbatasan eksternal mereka sulit untuk dikelola," sebutnya.

PM Turnbull menerangkan, "Australia lebih baik daripada banyak rekan-rekan kami di Eropa dalam menangani ancaman terorisme karena kekuatan dari badan intelijen serta keamanan kami, perbatasan kami yang aman dan masyarakat multicultural kami yang sukses. Salah satu yang berhasil membuat aman dan bebas."

PM Turnbull membuat pernyataan serupa sebelumnya pada (23/3), ketika ia mengatakan bahwa pengaturan keamanan di Eropa membolehkan untuk "tergelincir".

Pemimpin oposisi Australia, Bill Shorten, telah menentang pernyataan tersebut, mengatakan sang PM terlalu cepat untuk "membagikan saran".

Berita Rekomendasi

Tapi Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan, kementerian di Eropa yang ia temui telah mengakui mereka menghadapi "ancaman teroris yang mengerikan".

Menlu Bishop mengatakan , walau ada semangat kerjasama yang baru di seluruh Eropa, telah terjadi "kegagalan di masa lalu yang telah menyebabkan situasi saat ini".

Ia mengatakan, mereka juga menimbang untuk meninjau kerangka hukum kontra-terorisme menyusul terjadinya sejumlah serangan teror.

"Negara-negara yang telah mengalami serangan meninjau kembali hukum mereka, sumber daya mereka. Negara-negara yang belum [diserang] mengakui bahwa mereka tidak kebal dan saya percaya ada fokus baru untuk memastikan kerjasama dan kolaborasi di seluruh bidang,” jelas Menlu Bishop.

"Ini adalah apa yang benar-benar diperlukan - kontrol perbatasan, pemindaian tingkat tinggi, dasar hukum untuk memastikan bahwa pihak berwenang memiliki kekuasaan dan dana yang diperlukan untuk mengatasi apa yang ancaman teroris," sambungnya.

Menlu Bishop juga membela kampanye militer di Irak dan Suriah, mengatakan bahwa "Kami harus menyerang terorisme di sumbernya".

Contohkan kerukunan di Indonesia

PM Turnbull juga menyebut langkah Presiden Indonesia Joko Widodo dan komitmennya untuk mempromosikan Islam yang toleran dan inklusif, dalam sambutannya di Sydney.

"Ia mengatakan lagi dan lagi, Indonesia adalah bukti bahwa demokrasi, toleransi, moderasi, dan Islam adalah kompatibel. Australia memiliki kepentingan vital untuk melihat komitmen toleransi Presiden Widodo berhasil,” utaranya.

Ia menjelaskan, "Direktur eksekutif Dewan Islam Victoria menulis kepada saya untuk mengatakan bahwa dengan menyebut Presiden Widodo sebagai contoh, itu telah membantu dalam memerangi ekstrimisme dan mempromosikan pemahaman Islam dan dunia Muslim yang lebih toleran dan lebih baik."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas