Kuat Dugaan 10 WNI Yang Disandera Berada di Kepulauan Sulu
Kelompok ini sangat memiliki spesialisasi pengeboman, pembajakan dan penculikan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SULU - Kuat dugaan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) berada di Kepulauan Sulu, di wilayah selatan Filipina.
Untuk itu Panglima TNI Filipina Jenderal Hernando Iriberri langsung terbang ke Sulu pada Senin (27/3/2016) untuk bertemu dengan komandan dan pasukan yang terlibat dalam upaya untuk menemukan 10 Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia.
Gerilyawan Abu Sayyaf masuk daftar organisasi-organisasi teroris yang dikeluarkan Amerika Serikat dan Filipina.
Kelompok ini sangat memiliki spesialisasi pengeboman, pembajakan dan penculikan serta meminta tebusan di wilayah perairan Selatan Filipina.
Sebelum 10 WNI, tahun lalu kelompok Abu Sayyaf juga melakukan penculikan terhadap dua warga Kanada, Norwegia dan seorang wanita Filipina dari sebuah marina di selatan Pulau Samal.
Saat itu, para pejabat keamanan Filipina menyakini para korban berada di hutan-hutan selatan provinsi Sulu.
Dalam video yang diposting di akun Facebook para militan Abu Sayyaf, terlihat para penyandera mengancam akan membunuh sandera kecuali diberikan tebusan besar yang harus dibayar pada 8 April.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi menegaskan prioritas pemerintah adalah keselamatan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf Filipina.
"Prioritas kami adalah keselamatan 10 WNI yang masih disandera," tegas Menlu Retno, dalam keterangan tertulisnya kepada Tribun, Selasa (29/3/2016).
Untuk itu pula Menlu terus melakukan upaya penyelamatan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf Filipina.
Menlu pun terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak Filipina. Termasuk dengan Menlu Filipina.
"Untuk menangani kasus ini, Menlu RI terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait di Indonesia dan Filipina, termasuk dengan Menlu Filipina," ujarnya.
Ditegaskan prioritas pemerintah Indonesia saat ini adalah keselamatan 10 WNI yang disandera.
Sejauh ini pihak perusahaan sejauh ini telah menyampaikan informasi tersebut kepada keluarga 10 awak kapal yang disandera.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.