Kelompok Abu Sayyaf Terkenal Kejam dan Bengis
Kelompok yang terkenal kejam dan bengis ini sudah bergabung ke ISIS sejak Januari lalu.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penculik 10 anak buah kapal (ABK) Brahma 12 diduga berasal dari kelompok Abu Sayyaf.
Saat ini, mereka terbagi dalam 16 kelompok dengan anggota masing masing 20 orang.
Peneliti terorisme dan intelijen Ridlwan Habib menjelaskan basis kelompok ini berada di empat provinsi, yakni di Jolo, Tawi Tawi, Basilan dan Sulu.
Masing-masing kelompok punya pimpinan sendiri.
"Karena itu, perlu dipastikan, siapa yang menculik 10 WNI kita itu. Kelompok yang mana, karena Abu Sayyaf ini cukup besar," ujar Ridlwan yang pada Maret 2013 melakukan penelitian operasi militer Daulat Malaysia di Lahaddatu itu kepada Tribunnews.com, Rabu (30/3/2016).
Jika sudah ditemukan kelompok yang menyandera, katanya, bisa dilakukan pendekatan dari jejaring intelijen Indonesia di Filipina.
Namun perlu diketahui, katanya, dalam beberapa kasus penyanderaan sebelumnya, kelompok ini tak segan membunuh.
Apalagi setelah bergabung dengan ISIS, mereka tambah berani dan nekad.
Kelompok yang terkenal kejam dan bengis ini sudah bergabung ke ISIS sejak Januari lalu.
Kalau yang menculik adalah Abu Sayyaf Group, maka itu sudah berganti nama menjadi Harakatul Islamiyah dan berbaiat ke ISIS sejak Desember 2015.
Kelompok Abu Sayyaf berbaiat ke ISIS dan bersumpah setia pada Khilafah Abu Bakar Al Baghdady.
Pemimpinnya Isnilon Hapilon alias Abu Abdullah sebenarnya kondisinya sudah sakit, tapi anggotanya masih banyak dan militan.
Kelompok Abu Sayyaf ini berbasis di Basilan, namun juga mempunyai pos pos militer di pulau pulau kecil antara Sulu hingga perbatasan Lahaddatu Malaysia.
Pada tahun 2013 ada serangan gerilyawan Sulu ke Lahaddatu, saat itu sebagian anggota Abu Sayyaf masuk.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.