Apa Yang Terjadi Pusat Gempa Jepang di Kota Mashiki Kumamoto?
Semua rumah hancur runtuh karena terbuat umumnya dari kayu dan merupakan rumah lama.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pusat gempa besar Jepang dengan kekuatan skala 7 Richter kemarin jam 21:26 terutama di kota Mashiki perfektur Kumamoto.
Tidak seperti biasanya pusat gempa di laut, kali ini terjadi tepat di tengah kota Mashiki terutama dekat daerah sungai antara sungaI Akizugawa dan Futagawa.
Delapan orang meninggal korban termasuk yang paling tua berusia 92 tahun berada di kota Mashiki.
Semua rumah hancur runtuh karena terbuat umumnya dari kayu dan merupakan rumah lama.
Lantai satu ringsek hancur dihimpit lantai dua yang jatuh sampai atap menyentuh tanah.
Tanah merekah lebar sekitar 70 cm pecah dua.
Rumah yang tadinya satu rumah terbelah dua dan terpisah kini.
"Kesalahan bukan dari seismik saja tetapi karena letak pemukiman dekat dengan plate gempa, tanahnya juga tidak stabil, rumahnya dari kayu dan gempa frekuensinya sangat banyak dan berkelanjutan sehingga bangunan tak kuat lagi menahan goncangan berulang tersebut," kata Prof. Tadashi Hirata dari Universitas Tokyo siang tadi, Jumat (15/4/2016).
Sementara itu seorang bayi berusia delapan bulan yang terperangkap di dalam rumah di Mashiki, yang rubuh itu pun akhirnya setelah beberapa jam berhasil diselamatkan petugas pemadam kebakaran.
Bayi beruntung selamat karena rubuhan rumah terganjal sebuah boks sehingga tak sampai menghantam sang bayi yang sehat dan tak ada cedera apa pun.
"Kami sudah pasrah deh tak tahu apa yang mesti dilakukan karena rumah rubuh itu sama sekali tak bisa ditembus lagi. Akhirnya petugas pemadam kebakaran datang dan membor rumah dari atas sehingga sampai ke bagian bawah dan berhasil menyelamatkan bayi saya," ujar sang ibu dengan emosional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.