Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kehidupan di Kumamoto Masih Belum Normal, Warga Indonesia Menginap di Mobil

Meski gempa bumi dahsyat terjadi empat hari lalu, kehidupan para korban gempa bumi termasuk warga Indonesia hingga kini masih belum normal.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kehidupan di Kumamoto Masih Belum Normal, Warga Indonesia Menginap di Mobil
Foto Ist
Rumah warga Indonesia di Kumamoto berantakan gara-gara gempa besar Kumamoto malam ini. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Meski gempa bumi dahsyat terjadi empat hari lalu, kehidupan para korban gempa bumi termasuk warga Indonesia hingga kini masih belum normal.

"Masih ada yang dalam pengungsian. Saya saja masih tidur dalam mobil, takut kalau terjadi apa-apa, rumah sudah retak-retak tinggal ambruknya," kata Mega Suryanita kepada Tribunnews.com, Senin (18/4/2016).

Senin (18/4/2016) pagi jam 06.30 ini Mega sudah antre di Onsen (tempat pemandian air panas Jepang).

"Pagi ini saya sudah bisa merasakan antrean mandi di onsen dengan cuma boleh mandi sekadarnya pakai gayung secukupnya, dengan memakai air sisa di bak onsennya," tambahnya.

Hal ini karena air ledeng masih mati belum beroperasi di lokasi bencana Kumamoto.

"Air masih mati dan gas mati. Tapi saya sangat bersyukur di hari keempat bisa mandi dengan waktu lima menit. Rasanya segar," kata Mega.

Berita Rekomendasi

Selain itu Mega juga masih menginap di kendaraan pribadinya bersama kedua anaknya yang masih kecil-kecil.

"Saya masih menginap di mobil. Untuk satu minggu ini sepertinya akan tidur di mobil. Tidak berani masuk rumah. Kecuali kalau kepepet buang air kecil atau besar sambil berjaga-jaga karena sewaktu-waktu gempa bisa datang lagi," kata dia.

Mandi di onsen menurutnya dikenakan tarif 200 yen per orang. Sedangkan makanan masih ada stok. Demikian pula minuman masih ada, cukup untuk seminggu.

"Saya tidak ikut sampai antre begitu karena kasihan masih banyak yang lebih membutuhkan makanan minuman gratis," ungkapnya.

Sementara anak-anaknya diliburkan sekolahnya.

"Kehidupan masih belum normal mungkin seminggu ini masih diliburkan sekolahnya sampai menunggu keadaan normal kembai," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas