PM Kanada Imbau Negara Lain Tak Bayar Tebusan untuk Teroris
Trudeau juga mengimbau negara lain agar berhenti membayar tebusan untuk kelompok teroris apapun.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TORONTO - Perdana Menteri (PM) Kanada tetap bersikeras tak akan membayar tebusan kendati seorang warganya yang menjadi sandera Abu Sayyaf telah dieksekusi mati.
Selasa (26/4/2016), PM Kanada Justin Trudeau justru mengatakan bahwa Kanada tidak akan membayar tebusan sepeser pun untuk teroris manapun.
Menurutnya, membayar tebusan hanya akan memperkuat keuangan organisasi teroris tersebut dan membuat mereka semakin getol melakukan kekerasan.
"Membayar tebusan juga hanya akan membahayakan nyawa warga Kanada yang berada dan melakukan perjalanan ke belahan dunia lain," katanya.
Trudeau juga mengimbau negara lain agar berhenti membayar tebusan untuk kelompok teroris apapun.
Pernyataan Trudeau itu ternyata sepaham dengan PM Inggris David Cameron, yang selama ini tegas untuk tidak membayar tebusan apapun untuk teroris.
Seorang warganya yang menjadi sandera Abu Sayyaf, John Ridsdel, berakhir dipenggal oleh kelompok itu setelah tebusan tak kunjung dibayar.
Eksekusi dilakukan Senin (25/4/2016), bertepatan dengan deadline tebusan yang ditetapkan kelompok Abu Sayyaf.
Kematian Ridsdel menyisakan seorang warga Kanada lain yang diyakini masih menjadi sandera, yakni Robert Hall. (CBC News/The Guardian).