Koizumi Luncurkan Ide Dana Dukungan Tentara AS Korban Ledakan Nuklir Fukushima
Para tentara AL AS tersebut dengan kapal USS Ronald Reagan turun di daerah Fukushima
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang, Junichiro Koizumi dalam ceramahnya di sebuah forum siang tadi (26/5/2016) di Tokyo, meluncurkan ide pembentukan dana bantuan bagi para korban ledakan nuklir Fukushima tahun 2011, tentara angkatan laut (AL) Amerika Serikat (AS) yang membantu para korban bencana alam 11 Maret 2011 di wilayah Tohoku (Fukushima dan sekitarnya).
Para tentara AL AS tersebut dengan kapal USS Ronald Reagan turun di daerah Fukushima yang ternyata air lautnya telah tercemar radioaktif akibat ledakan nuklir PLTN di Fukushima.
Air laut tercemar radioaktif tersebut digunakan oleh para tentara AL AS yang akibatnya membuat mereka terkontaminasi radioaktif dan satu korban meninggal, Theodore Holcomb, mekanik kapal AS tersebut, dalam usia 35 tahun tiga tahun setelah membantu di Tohoku.
Hasil diagnosa Holcomb menderita synovial sarcoma, penyakit kanker yang agak langka.
Kementerian Veteran AS juga mendiagnosa adanya kaitan radiasi yang dideritanya saat ke Tohoku dengan penyakitnya tersebut.
Sebanyak 400 veteran ikut dalam Operasi Tomodachi ke Tohoku dan Koizumi minggu lalu dalam kunjungan ke AS menemui 10 orang korban tentara AS yang tercemar radioaktif Fukushima.
Mereka semua menuntut Tepco (Tokyo Electric Power Company) ke pengadilan di AS dan pihak Tepco mengakuinya sedang memproses sesuai hukum yang ada.
Saat kunjungan ke AS menemui para korban dan jumpa pers, Koizumi sempat menangis prihatin dengan kejadian tersebut.
Itulah sebabnya Koizumi siang tadi melemparkan ide penggalangan dana bagi para korban trentara AS (terpolusi oleh nuklir) yang membantu korban bencana alam di Tohoku tahun 2011.
Koizumi juga mengomentari rencana kunjungan Presiden Barrack Obama dari Amerika Serikat untuk mengunjungi Hiroshima.
"Memang ada berbagai pendapat. Namun saya anggap itu keputusan baik dan bijaksana dilakukan Obama," ujar Koizumi siang tadi.