Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Perlu Negosiator Komunikator Terbaik Untuk Yakinkan Jepang

Selama ini tak ada masalah politik dan sosial yang mengganjal antara Indonesia dan Jepang

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Indonesia Perlu Negosiator Komunikator Terbaik Untuk Yakinkan Jepang
Foto Richard Susilo
Soestrisno Bachir, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia butuh negosiator komunikator yang terbaiknya untuk bisa meyakinkan Jepang bahwa investasi dan kerjasama dengan Indonesia adalah yang terbaik bagi Jepang.

"Selama ini tak ada masalah politik dan sosial yang mengganjal antara Indonesia dan Jepang. Tidak seperti China yang sangat agresif dan kini tampaknya punya masalah sosial politik di Indonesia," ujar Soestrisno Bachir, Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) khusus kepada Tribunnews.com Selasa ini (31/5/2016).

Indonesia harus bisa memaksimalkan hal yang positif, "Kita harus smart dalam negosiasi dengan Jepang. Jangan sampai negara kita hanya dijadikan market saja bagi Jepang. Oleh karena oitu negosiator dan komunikator sangat penting bagi Indonesia supaya bisa meyakinkan Jepang agar Indonesia bisa jadi markas Industri mereka bagi produksinya di luar Jepang," katanya.

Sebagai contoh kunjungan mas Tris (nama panggilannya) ke Toyota belum lama ini, "Saya minta agar Toyota menjadikan Indonesia basis industri untuk ekspor jangan Thailand karena Indonesia jauh lebih komplit. Manusianya banyak, jauh lebih banyak daripada Thailand, tenaga kerjanya murah dan mereka tampaknya akan lakukan itu," katanya.

Johnny Darmawan yang anggota KEIN juga menambahkan, "Kita harus melihat sejarah Toyota kenapa di Thailand karena dulu Indonesia menganut faham dan kebijakan mobil nasional sehingga Toyota menempatkan dirinya di Thailand. Tapi populasi market Indonesia jauh lebih bagus, politik juga jauh lebih stabil ketimbang Thailand," ungkap mantan bos Toyota Indonesia ini.

Toyota Indonesia juga bertekad agar komponen lokal jadi 100% di mana saat ini masih 90% untuk Avanza.

Berita Rekomendasi

"Dengan komponen lokal, tenaga lokal, syukur-syukur bisa menghasilkan devisa bagi Indonesia, kan Indonesia akan jauh semakin baik nantinya. Mobil lain seperti dari Eropa dan Korea masih belum lakukan itu. Jadi Jepang memang potensi sekali untuk membangun bersama Indonesia lebih baik lagi," ujar mas Tris.

Apabila Jepang tidak perhatikan Indonesia bahaya China akan masuk Indonesia, "Jadi ada hikmahnya kereta cepat dipegang China membuat Jepang sadar mungkin kalau mereka juga harus lebih intensif berkomunikasi dengan Indonesia," katanya.

Mas Tris optimis industrialisasi di Indoensia akan bisa lebih baik nantinya dariu Jepang kalau digarap dari sekarang tentu dengan disiplin nasional yang tinggi pula.

"Selain itu juga perlu diperhatikan industri yang berwawasan lingkungan seperti yang dilakukan Jepang dewasa ini, kita harus juga mengarah ke sana. Jangan sampai membuat produk yang asal harga murah, asal bisa dipakai saja sesuai fungsinya, tetapi tak peduli hasil akhirnya dan bahkan mungkin bisa mengotori atau membahayakan lingkungan, jangan sampai ke sana," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas