Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

80 Persen Rakyat Jepang Desak Gubernur Tokyo Mengundurkan Diri

Sekitar 80 persen warga Jepang diperkirakan meminta Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe mengundurkan diri karena berbagai kasus.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 80 Persen Rakyat Jepang Desak Gubernur Tokyo Mengundurkan Diri
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Tomoko Oyama, anggota parlemen (DPRD) Tokyo dari Partai Komunis. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sekitar 80 persen warga Jepang diperkirakan meminta Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe mengundurkan diri karena berbagai kasus, mulai penggunaan uang perjalanan terlalu tinggi, mark-up biaya kantor menggunakan dana politik, dan sebagainya.

"Sekitar 80 persen masyarakat Jepang jelas-jelas sudah bosan dan meminta Gubernur Tokyo mengundurkan diri karena semua hal tidak baik telah dilakukannya menggunakan pajak rakyat Tokyo khususnya secara tidak benar," kata Tomoko Oyama, anggota parlemen (DPRD) Tokyo dari Partai Komunis seusai rapat pleno DPRD Tokyo pertama, Rabu (1/6/2016) setelah masa reses.

Rapat pleno hari ini membacakan penjelasan Masuzoe mengenai berbagai tuduhan dan kasus keuangan khususnya, membelanjakan uang negara dan dana politik tidak dengan benar.

Namun penjelasannya panjang lebar masih tetap belum memuaskan semua anggota DPRD pagi ini.

DPRD Tokyo dikuasai mayoritas oleh Partai Liberal (LDP) sejumlah 56 orang, lalu Komeito partai koalisi 23 orang, sisanya oposisi Partai Komunis 17 orang, dua partai demokrat sebanyak 18 orang dan kelompok independen 9 orang.

Apabila jumlah anggota parlemen sebanyak 62 orang atau lebih tidak puas dengan Masuzoe maka bisa mengeluarkan mosi tidak percaya dan menjatuhkan Masuzoe dari jabatan gubernur.

BERITA REKOMENDASI

Oleh karena itu diperkirakan September mendatang setelah pemilu nasional majelis rendah selesai atau awal tahun depan.

Jika Masuzoe tak mau mengundurkan diri, maka dia diperkirakan akan dijatuhkan dalam pemilihan anggota parlemen Tokyo mendatang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas