TRIBUNNEWS.COM, OHIO - Pihak kebun binatang Cincinnati, Ohio, AS, telah menjelaskan alasan mengapa gorila langka Harambe ditembak mati.

Gorila jantan itu ditembak usai seorang bocah berusia empat tahun jatuh ke kandangnya dan menarik perhatian gorila itu.

Bocah itu sempat diseret beberapa kali oleh Harambe, sampai akhirnya Harambe ditembak untuk menghindari hal buruk terjadi pada bocah itu.

Namun, hal itu mengundang amarah publik AS, yang menilai nyawa hewan yang dilindungi itu tak sepadan dengan keteledoran orangtua si bocah.

Menurut mereka, seharusnya orangtua bocah itu mengawasi anaknya, yang tanpa pengawasan memanjat pagar pembatas area Gorilla World dan jatuh.

Berbicara pada Senin (30/5/2016), Direktur Kebun Binatang Cincinnati, Thane Maynard, menegaskan bahwa penembakan itu adalah keputusan tepat.

Maynard berpendapat, gorila itu tak hanya membahayakan nyawa anak itu, tetapi juga telah menyakitinya.

"Anak itu diseret. Kepalanya terbentur lantai beton kandang gorila itu. Anak itu dalam bahaya," katanya.

Menurut Maynard, hewan itu mampu menghancurkan sebuah kelapa menggunakan kedua tangannya dan beruntung Harambe tak melakukannya pada bocah itu.

Maynard juga mengatakan peluru bius tidak bereaksi cepat dan hanya membuat gorila itu gelisah, sehingga makin membahayakan anak itu.

Ia juga tak menyalahkan si anak dan orangtuanya, karena meski ia menjamin pagar pembatas itu aman, tetap saja akan ada orang yang bisa memanjatnya.

"Masalahnya, apapun pembatasnya, tetap saja orang akan bisa memanjatnya. Padahal pembatas itu sudah cukup aman," katanya. (New York Times/Reuters)