Pengungsi Tak Diurus, Puasa di Pengungsian Yunani Jadi Hal Sulit
"Anak-anak banyak terkena penyakit muntah-muntah atau diare, sebab tempat pengungsian ini sangat jorok,"
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, YUNANI - Lantaran pengungsi tak diurus negara, puasa di tempat pengungsian Yunani dirasa menjadi hal yang sulit.
Di Yunani, imigran muslim terdampar dan tak bisa beranjak sejak sejumlah negara di sekitarnya menutup rute menuju perbatasan negaranya.
Sedangkan, berada di tempat pengungsian juga tak memperbaiki keadaan, sebab kondisi buruk di tempat pengungsian membuat Ramadan sulit dinikmati.
Belum lagi cuaca musim panas yang melanda daerah itu, membuat tenda pengungsian dirasa gerah untuk dihuni.
"Anak-anak banyak terkena penyakit muntah-muntah atau diare, sebab tempat pengungsian ini sangat jorok," kata seorang pengungsi di Athena, Mahdieh.
Menjalani ibadah puasa di tempat pengungsian, Mahdieh mengaku jadi rindu kampung halamannya di Afghanistan.
Ramadan di kampung halaman dikenang Mahdieh sebagai masa-masa yang bahagia.
"Di sini kami malah depresi, kelelahan. Kami tak tahu bagaimana kami bisa tinggal di sini," tambahnya.
Menurut seorang pengungsi lain, cuaca panas makin mempersulit perjuangan pengungsi muslim di sana untuk berpuasa.
"Namun, yang lebih menjadi masalah adalah lingkungan tempat pengungsian ini tak layak untuk dihuni," ucap pengungsi itu, Abdul Baseer Nomand. (Saudi Gazette)