Perdana Menteri Jepang Prihatin Inggris Keluar dari Uni Eropa
Pemerintah Jepang sangat prihatin dengan hasil referendum masyarakat Uni Eropa (UE) hari ini.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang sangat prihatin dengan hasil referendum masyarakat Uni Eropa (UE) hari ini dan memperkirakan perekonomian dunia akan memasuki risiko cukup tajam dalam waktu mendatang.
"Kami prihatin dengan keputusan referendum Inggris yang akan ke luar dari Uni Eropa," kata Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, Jumat (24/6/2016) kepada pers.
Selain prihatin, Aso juga meminta semua bidang finansial untuk berhati-hati serta berjaga-jaga dalam waktu dekat ini baik perdagangan saham, mata uang dan finansial lainnya.
"Kita harus hati-hati dalam bidang finansial mendatang karena risiko jadi tinggi dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Pasar valuta asing dan saham akan bergejolak dalam waktu dekat ini," katanya.
Pemerintah Jepang akan segera melakukan rapat khusus bidang ekonomi finansial guna membahas tindakan apa yang akan dilakukan Jepang menghadapi berbagai risiko setelah Inggris ke luar dari Uni Eropa.