Presiden Filipina Ancam Potong Alat Kelamin Pria Jika Tak Ikut KB
Banyak politisi Filipina telah berusaha menghindarkan pertentangan dengan para uskup Katolik yang berpengaruh di negara itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, FILIPINA - Banyak politisi Filipina telah berusaha menghindarkan pertentangan dengan para uskup Katolik yang berpengaruh di negara itu.
Mereka mengambil sikap yang kabur atau tidak dengan agresif untuk mendorong penggunaan pencegah kehamilan.
Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan ia akan dengan agresif mempromosikan pencegah kehamilan buatan di negara itu.
Walaupun untuk itu berisiko akan bentrok dengan gereja Katolik yang dominan dan menentang dengan kuat penggunaan alat pencegah kehamilan.
Duterte, Senin (27/6/2016) mengatakan, bahwa mempunyai banyak anak telah mendorong keluarga lebih jauh ke dalam kemiskinan.
Mantan wali kota Davao ini menyatakan lagi sarannya bagi warga Filipina agar mempunyai tiga anak paling banyak.
Duterte dengan bercanda mengancam akan memotong alat kelamin pria yang membangkang.
Dia juga mengemukakan tentang program keluarga berencananya ketika ia masih sebagai wali kota yang lama memegang jabatan di Davao, Filipina selatan.
Di sana ia menawarkan hadiah uang tunai kepada penduduk desa yang dengan sukarela menjalani vasektomi gratis.
Sumber : Voa Indonesia/AFP
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.