Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Teroris di Turki Tembaki Orang-orang Sebelum Ledakkan Diri

Upaya itu dilakukan demi mengungkap apa yang menjadi latar belakang penyerangan, serta berapa banyak korban yang jatuh.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tiga Teroris di Turki Tembaki Orang-orang Sebelum Ledakkan Diri
Mirror
Ledakan di Turki. 

TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Otoritas di Kota Istanbul, Turki mengungkapkan, saat ini tengah berlangsung upaya untuk merangkai pecahan-pecahan informasi dalam peristiwa serangan teroris di Bandara Ataturk, Selasa malam.

Upaya itu dilakukan demi mengungkap apa yang menjadi latar belakang penyerangan, serta berapa banyak korban yang jatuh.

Seperti dilansir laman USA Today, Rabu (29/6/2016), kronologi penyerangan itu adalah sebagai berikut:

Penyerangan itu berawal dengan aksi penembakan.

Tiga laki-laki tiba di areal bandara dengan menggunakan taksi.

Mereka lalu melakukan penembakan membabi-buta sebelum meledakkan diri.

“Orang-orang ditembak dari satu sisi, dan kami berlari ke arah sebaliknya. Sesaat setelah itu, bom meledak, dan orang-orang mulai berlarian ke segala arah," kata Adam Keally.

BERITA REKOMENDASI

"Setelah itu masih ada suara tembakan, dan kami berlari keluar," ungkap warga Amerika Serikat asal Boston itu, seperti dilansir CBS News.

Rekaman video dari kamera keamanan menangkap adegan saat salah satu pelaku serangan tertembak oleh sniper polisi.

Pelaku terlihat masih menggeliat selama beberapa detik sebelum dia meledakkan bom di badannya.

Bukti-bukti awal menunjukkan serangan itu didalangi kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Namun, hingga sejauh ini belum ada pihak-pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, termasuk kelompok ISIS.


Perdana Menteri Turki Binali Yildirim sempat mengungkapkan bahwa indikasi awal memang mengarah kepada kelompok ISIS.

Sementara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pernyataan tertulisnya mengungkapkan, insiden ini menunjukkan bahwa serangan teroris memang dilakukan tanpa pertimbangan iman dan nilai.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas