Politisi Pengkritik PM Malaysia Ditangkap dengan Tuduhan Korupsi
Lim Guan Eng, yang berulang kali menuntut PM Najib menjelaskan skandal keuangan yang menjerat pemerintahannya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Seorang politisi yang dikenal kritis terhadap PM Najib Razak dijerat tuduhan korupsi pada Kamis (30/6/2016), dalam sebuah pukulan keras bagi kelompok oposisi.
Lim Guan Eng, yang berulang kali menuntut PM Najib menjelaskan skandal keuangan yang menjerat pemerintahannya tahun lalu, hadir dalam sidang di Pengadilan Tinggi negara bagian Penang.
"Saya baik-baik saya," kata Lim sambil menebar senyum di hadapan para jurnalis saat tiba di gedung pengadilan.
Dalam proses sidang itu Lim Guan Eng menyatakan tidak bersalah atas dakwaan yang dijeratkan kepadanya dan pengadilan membebaskan dia dengan uang jaminan.
Dia dijadwalkan untuk kembali hadir di persidangan pada 22 September mendatang dan jika terbukti bersalah maka politisi berusia 55 tahun ini terancam hukuman penjara 20 tahun.
Lim ditahan Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) pada Rabu (29/6/2016), setelah dituduh menggunakan lahan publik secara tidak sah.
Tuduhan lainnya adalah masalah pembelian rumah pribadi Lim yang dituding jauh di bawah harga pasar.
Sidang terhadap Lim Guan Eng itu dipimpin hakim Mohamed Apandi Ali, yang membebaskan PM Najib dari skandal finansial yang melibatkan perusahaan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Sementara itu, kelompok oposisi menuding Najib ada di belakang dakwaan terhadap Lim Guang Eng.
"Pemeirntahan Najib kini menyalahgunakan kekuasannya untuk membuat kelompok oposisi timpang menjelang pemilihan umum," kata Tony Pua, ketua publikasi nasional partai DAP.
DAP, partai yang sebagian besar anggotanya adalah etnis China, merupakan bagian dari tiga partai oposisi yang membentuk aliansi Pakatan Rakyat.
Namun aliansi yang juga di dalamnya adalah Parti Islam se-Malaysia dan Partai Keadilan Rakyat sudah melemah sejak salah satu tokonga Anwar Ibrahim dipenjarakan.
DAP tahun lalu mengumumkan aliansi tiga partai ini sudah bubar. Namun, Parti Islam se-Malaysia belum menginginkan hal tersebut meski hubungannya dengan DAP tak terlalu baik.
Anggota ketiga aliansi Partai Keadilan Rakyat terjepit dalam kondisi ini dan mencoba menjalin hubungan baik dengan kedua partai tersebut.
"Saya kira penahanan Kim Guan Eng akan mencederai kelompok oposisi karena Lim adalah tokoh yang kharismatik," kata Oh Ei Sun, peneliti di Akademi Studi Internasional S Rajaratnam.
Sumber : AFP